Jakarta (Antara Kalbar) - Perwalian Umat Budha Indonesia minta Pemerintah Myanmar agar memperlakukan penganut Islam sama dengan umat lainnya, karena ajaran Buddha menekankan kepada belas kasih, kebijakan dan cinta damai dengan menjauhkan kekerasan antarsesama.
Pernyataan tersebut disampaikan Koordinator dewan sangha Perwalian Umat Budha Indonesia (WALUBI) Tadisha Paramitha Mahasthavira kepada pers sesusai mendatangani kedutaan besar Myanmar di Jakarta, Jumat.
Pengurus Walubi dengan sejumlah bhiksu mendatangi kedutaan besar Myanmar di Jalan H. Agus Salim untuk menyampaikan pernyataan sikap terkait dengan situasi terakhir di negeri itu.
Tindakan pembantaian dan provokasi biksu dan umat Buddha Myanmar yang diberitakan melakukan genosida terhadap muslim Rohingya dan umat muslim di Myanmar sangat disesalkan.
Nasib minoritas di Myanmar memprihatinkan. Mereka menjadi warga tanpa memiliki negara, khususnya di kawasan Arakan. Umat muslim di daerah ini sejatinya sudah bermukim di kawasan itu sejak 1877 masehi ketika zaman Harun al-Rasjid. Di kawasan itu sudah ada kesultanan Arakan.
Menurut Tadisha Paramitha, umat Buddha di Indonesia memiliki etika dan moralitas untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia. Karena itu ia mengimbau agar pemerintah Myanmar mengedepankan toleransi dan merangkul semua golongan. Termasuk kaum minoritas, yaitu umat Islam di negeri tersebut.
Dalam menyampaikan sikap tesebut nampak pengurus Walubi Citra Surya (Sekertaris Jenderal Walubi), Suhadi Sanjaya (Wakil Ketua Walubi) dan beberapa bhiksu hendak menemui Dubes Myanmar. Rombongan tak dapat diterima Dubes. Seperti disampaikan penjaga keamanan setempat, Jamil, Dubes tak ada di tempat.
Lantas Surat pernyataan sikap pun disampaikan kepada salah seorang staf kedubes.
Menurut Suhadi, Walubi menyatakan prihatin atas rangkaian peristiwa di negeri itu. Aksi diskriminasi di Rohingya sampai kerusuhan belum dapat diselesaikan dengan baik.
Rasa aman hilang bagi sebagian umat beragama, baik yang berada di Myanmar maupun di Indonesia.
Umat Buddha di Indonesia mengecam peristiwa yang menelan jiwa dan tindakan yang merusak tempat ibadah, kata Suhadi.
Karena itu, tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri di Republik Persatuan Myanmar, mengimbau dan minta pemerintah setempat untuk menuyelesaikan persitiwa tersebut guna menjaga kebebasan beragama bagi warganya. Termasuk menegakkan hukum, termasuk hak individu setiap manusia.
Walubi Minta Myanmar Perlakukan Umat Islam Sama Umat Lainnya
Jumat, 17 Mei 2013 17:06 WIB