"Masing-masing berada di Taman Pintar dan di Terminal Giwangan Yogyakarta," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Satri Falanu di sela-sela peluncuran uji coba bus listrik Hevina di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, dua charging station atau stasiun pengisian listrik umum (SPLU) tersebut dibuat dengan model yang mudah digunakan sehingga tidak akan merepotkan petugas saat akan mengisi baterai bus listrik.
Charging station yang berada di Yogyakarta tersebut berbentuk kotak berwarna hijau cerah setinggi 1,5 meter yang dilengkapi dengan alat menyerupai pengering rambut yang digunakan untuk mengalirkan listrik ke baterai di dalam bus.
Di dalamnya, telah dilengkapi dengan panel khusus untuk menunjukkan daya listrik yang akan dialirkan ke baterai bus listrik Hevina.
Pengisian baterai otomatis akan terhenti apabila daya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan daya yang dimaksud.
Panel charging station tersebut juga dilengkapi dengan tombol otomatis untuk menghentikan aliran listrik apabila baterai sudah terisi penuh.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengisi secara penuh baterai dengan tipe Lithium 320VDC 160 Ah yang digunakan oleh Hevina, adalah sekitar enam hingga delapan jam.
"PLN akan terus mengembangkan charging station. Kami tidak akan mengembangkan mobil listrik meskipun saat ini PLN memiliki tiga unit mobil listrik dengan jenis city car," katanya.
PLN berharap, pada 2015 sudah bisa menjadi penyedia infrastruktur charging station di Indonesia.
(Ant News)