Washington (Antara Kalbar/Reuters) - Tentara Amerika yang dituding memberikan lebih dari 700 ribu bocoran dokumen rahasia kepada WikiLeaks diajukan ke pengadilan, Senin, dengan dakwaan pembocoran rahasia terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pratu Bradley Manning (25) yang merupakan analis intelijen menghadapi ancaman hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat jika terbukti bersalah atas kebocoran dokumen rahasia pada 2010 yang menyebabkan pemerintah AS sangat murka.
Manning mengenakan seragam hitam duduk di bangku terdakwa di antara para pengacaranya dalam pengadilan militer di Maryland, dimana ia menghadapi 21 tuntutan termasuk yang paling serius adalah membantu musuh dan tuntutan berdasar UU spionase 1917.
Hakim Kolonel Denis Lind bulan lalu mengatakan sebagian sidang akan dilakukan secara tertutup untuk melindungi dokumen-dokumen yang bersifat rahasia.
Lind memulai sidang pada Senin dengan mengajukan pertanyaan prosedural pada Manning termasuk apakah ia bersedia kasus tersebut diputuskan oleh hakim dan bukannya juri, dan apakah ia puas dengan tim pembelanya.
"Ya yang mulia," jawab Manning yang ditahan pada Mei 2010 saat bertugas di Irak.
Ia didakwa telah mengunduh dokumen intelijen, kabel diplomatik, dan video pertempuran serta mengirimkannya ke WikiLeaks, laman penjebol rahasia.
WikiLeaks mulai mengekspos rahasia-rahasia itu pada tahun yang sama sehingga membuat terperanjat para diplomat dan pejabat AS yang mengatakan bahwa pembocoran rahasia itu membahayakan keselamatan jiwa.
Pendiri WikiLeaks Julian Assange bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak Juni 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia dimana ia menghadapi tuduhan perkosaan dan pelecehan seksual. Assange membantah semua tuduhan itu.
Manning mengaku bersalah pada Februari atas 10 dakwaan lebih sedikit bahwa ia menjadi sumber rilis WikiLeaks. Ia mengaku membocorkan file-file rahasia itu untuk memulai perdebatan di kalangan militer dan debat terkait kebijakan luar negeri.
Namun jaksa menolak eksepsi itu dan tetap pada dakwaan semula.
Kelompok kebebasan sipil menuding pengadilan telah membatasi akses terhadap kasus itu dengan menahan dokumen-dokumen sidang dan informasi lain yang terkait dari publik.
Pengadilan militer untuk Manning yang digelar di Fort Meade, Maryland, sekitar 50 km timurlaut Washington diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Agustus.
Jaksa mengatakan akan memanggil lebih dari 100 orang saksi.
Ruang sidang berkapasitas 40 orang tersebut dipadati pengunjung, awak media, termasuk Cornel West, pegiat politik dan hak sipil yang mengajar di Yale, Harvard, Princeton, dan Seminari Union Theological di New York.
"Saya berada di sini untuk menunjukkan solidaritas pada saudara setia saya Bradley Manning," kata West di luar ruang sidang.
"Saya akan hadir di sini sesering mungkin. Dia adalah anak muda yang berani."
Selain itu di Fort Meade, WikiLeaks menempatkan sebuah truk di tempat parkir dengan sebuah plang bertuliskan "Unit pengumpul informasi bergerak."
(S. Haryati)