Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar Hilman Tisnawan meminta kalangan perbankan di Kalbar untuk menyiapkan uang di anjungan tunai mandiri (ATM) sebaik-baiknya.
"Ini untuk mengantisipasi masa libur Lebaran yang cukup lama, sekitar satu minggu," katanya.
Menurut Hilman Tisnawan, dalam kondisi normal, kebutuhan di anjungan tunai mandiri di Kalbar berkisar Rp40 miliar.
"Untuk kebutuhan jelang dan selama Lebaran, yang perlu disiapkan bisa mencapai Rp50 miliar untuk anjungan tunai mandiri," katanya.
Ia berharap masyarakat dapat menjaga uang kertas secara betul dan tepat. "Ketahanan uang kertas sangat tergantung dengan cara penggunaannya. Tapi terkadang uang kertas lebih cepat rusak karena penggunaan dan perawatan yang salah," katanya.
Ia mencontohkan, di pasar, pedagang ikan biasanya menempatkan uang di ember yang lembab. Akibatnya, uang yang seharusnya tahan lama, menjadi cepat rusak karena lembab.
"Padahal, butuh biaya besar untuk menghasilkan uang kertas yang baru," ujar dia. Terkait hal itu, BI ke depan menyiapkan mekanisme perbankan yang mengurangi penggunaan uang tunai. Melainkan memanfaatkan sistem teknologi informasi yang menjangkau ke daerah pelosok dan terpencil.