Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kota Pontianak menyatakan, risiko politik kalau dirinya dipecat sebagai kader Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP), karena ikut mencalonkan pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Kubu Raya pada 19 September, menggunakan partai politik lain.
"Sebagai manusia biasa saya kecewa dengan keputusan partai, karena saya ikut andil membesarkan partai begitu juga sebaliknya," kata David David Maryansyah di Pontianak, Jumat.
PDIP pada Pilkada Kabupaten Kubu Raya mengusung Rusman Ali - Hermanus sebagai calon bupati dan wakil bupati periode 2013-2018.
"Saya adalah kader partai, sedangkan Pak Rusman bukan kader partai, meskipun secara politik pasti ada pertimbangan mengapa suara PDIP jatuh ke tangan Pak Rusman," ujarnya.
Dia menyayangkan, ketidakpercayaan partainya tersebut kepada dirinya dalam Pilkada Kubu Raya, padahal, ia memiliki kompetensi yang cukup untuk maju dalam pemilihan bupati tersebut.
"Saya maju pada Pilkada KKR diusung 10 partai dan satu partai pendukung, karena mereka yakin saya mampu dan bisa," ujarnya.
Meskipun dipecat dari PDIP, David mengaku tidak gentar dan tetap maju dalam Pilkada KKR tanggal 19 September 2013.
"Ini bukti bahwa saya tidak main-main untuk maju dan membangun KKR lebih baik, sehingga saya siap apapun risikonya. Pemecatan bukan akhir segalanya tapi awal untuk maju dan bangkit," kata David.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Pontianak, Eka Kurniawan menyatakan, pemecatan dan pencabutan David sebagai Caleg Pemilu Legislatif 2014, karena telah melanggar ketentuan partai.
"Pak David secara resmi membelot dari aturan partai dengan maju sebagai calon bupati Kabupaten Kubu Raya. Padahal, partai secara resmi sudah mendukung Rusman Ali. Ini yang membuat kita secara bulat memutuskan menghapus keikutsertaannya dalam bursa Caleg Pemilu 2014, dan dikeluarkan keanggotaannya sebagai kader PDIP," ungkap Eka.
David: Risiko Politik Kalau Dipecat PDIP
Jumat, 23 Agustus 2013 15:39 WIB