Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai kombinasi figur militer dan Jawa relevan untuk menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Aburizal Bakrie di Pemilu Presiden 2014.
"Saya tidak memberi rekomendasi, hanya pendapat dan pandangan. Nama itu (figur kombinasi militer dan Jawa - Red) cukup relevan menjadi (bakal) cawapres (Golkar)," kata Akbar di Jakarta, Jumat malam.
Dia mengatakan, ada beberapa nama yang sudah menjadi wacana dari kalangan Jawa dan militer yang mengemuka. Dia mencontohkan dari kalangan militer-Jawa ada nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo, dan dari kalangan Jawa adalah Sukarwo serta Mahfud MD.
Akbar menilai meskipun sudah ada nama-nama bakal cawapres yang diwacanakan namun dalam Rapat Pimpinan Nasional IV sebaiknya tidak dibahas mengenai hal tersebut.
Dia mengatakan, seharusnya Golkar fokus dalam pembahasan pemenangan Pemilu Legislatif 2014 dan setelah itu ditentukan bakal cawapres dari partai tersebut.
"Kalau memperoleh suara signifikan maka kami leluasa menentukan (bakal) cawapres, dana apabila tidak sesuai target maka perlu koalisi," ujarnya.
Rapimnas Partai Golkar IV sedianya dilakukan tanggal 20 Oktober 2013, namun diundur hingga pertengahan November karena persoalan persiapan tempat dan materi rapimnas yang belum mantap.
Beberapa kalangan internal Golkar membantah penundaan tersebut terkait dengan terseretnya kader partai tersebut dalam kasus dugaan suap mantan ketua MK Akil Mochtar.