Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak menyatakan, akan mensayembarakan desain penataan kawasan Tugu Khatulistiwa Pontianak agar lebih menarik untuk dikunjungi, kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat kota setempat, Ana Suardiana.
"Tujuan digelarnya sayembara itu untuk mendapatkan desain bangunan yang unik, representatif dan dapat menampung luasan namun cukup realistis untuk dilaksanakan dengan anggaran pemerintah," kata Ana Suardiana di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, dalam sayembara desain kawasan Tugu Khatulistiwa itu, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan oleh peserta, yakni konsep arsitektur bangunan, optimalisasi kekuatan bangunan, keserasian antara bangunan tugu dan tapak sehingga dapat membentuk tema tentang bangunan, sistem pengelolaan bangunan mengadopsi prinsip arsitektur berkelanjutan.
"Perancangan juga merumuskan kawasan Tugu Khatulistiwa sebagai ruang publik yang nyaman dikunjungi sehingga membuat pengunjung betah," ungkap Ana.
Bagi masyarakat yang berminat mengikuti sayembara itu, bisa mengunduh syarat dan petunjuk teknisnya di website resmi Pemkot Pontianak dengan alamat www.pontianakkota.go.id.
"Pengembangan dan penataan ulang kawasan Tugu Khatulistiwa ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan citra pariwisata di Pontianak tetapi juga memberikan informasi sejarah, dan pusat edukasi bagi masyarakat sekitar dan para wisatawan khususnya," ujarnya.
Equator Monument atau Tugu Khatulistiwa memiliki nilai historis dalam menentukan titik atau tonggak equator, sehingga menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pontianak karena memiliki banyak keistimewaan.
Tugu Khatulistiwa didirikan tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah, sudah banyak mengalami perubahan dan dikerjakan oleh berbagai kebangsaan dalam catatan sejarah.
Dalam setahun terjadi dua kali peristiwa kulminasi matahari, yakni benda yang ditancapkan tegak lurus tidak terlihat bayangannya. Pasalnya, matahari berada tegak lurus di atas kepala manusia, yakni pada tanggal 21-23 Maret pukul 11.50 WIB, dan tanggal 21-23 September jam pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.
Kulminasi matahari merupakan peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, antara lain di Indonesia, tepatnya di Pontianak. Ke-4 negara lain, masing-masing Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia.
Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.
Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak.
Sehingga itu menjadi ciri khusus. Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.
(A057/I006)