Jakarta (Antara Kalbar) - Google dan Microsoft berencana memperkenalkan langkah-langkah untuk memblokir konten foto dan video yang mengandung pornografi anak di internet.
Langkah ini akan mencegah lebih dari 100 ribu istilah pencarian yang membuat tautan ke gambar dan video yang berhubungan dengan pelecehan seks anak.
Pembatasan ini pertama kali akan dilakukan di negara-negara berbahasa Inggris namun akan diperluas ke lebih dari 150 bahasan dalam enam bulan ke depan.
Dalam tiga bulan terakhir, Google telah menugaskan lebih dari 200 karyawan untuk mengembangkan teknologi baru guna mengatasi masalah tersebut, kata Kepala Google Eric Schmidt dalam artikel di Daily Mail, Minggu.
"Kami telah mendengar, dan dalam tiga bulan terakhir menempatkan lebih dari 200 orang untuk bekerja mengembangkan teknologi baru mengatasi masalah tersebut. Kami telah mencegah tautan ke konten pelecehan seksual dalam hasil pencarian kami," kata Schmidt.
Segera setelah ditentukan masuk dalam kategori pelecehan, sebuah konten akan diberi tanda digital unik agar mempercepat proses deteksi dan penghapusan ketika gambar itu muncul dalam sistem Google.
"Microsoft pantas mendapat penghargaan atas pengembangan teknologi pendeteksi gambar tersebut," tulis Schmidt.
Teknisi di YouTube juga telah menciptakan teknologi baru untuk mengidentifikasi video porno anak, dan perusahaan ini berencana agar teknologi ini bisa digunakan oleh perusahaan lainnya dan lembaga perlindungan anak.
Upaya ini adalah hasil dari imbauan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan memuji pergerakan ini sebagai "langkah maju yang sangat signifikan."
Perusahaan-perusahaan ini telah lama fokus pada pemberantasan pornografi anak di internet.
Google mengumumkan rencana pada Juni untuk membangun sebuah database terkait pornografi anak yang dapat dibagikan dengan perusahaan teknologi lain dan badan penegakan hukum di seluruh dunia, yang memungkinkan untuk berkolaborasi memberantas pengahapusan konten yang lebih besar.
Selain itu, Google juga telah mendonasikan jutaan dolar untuk organisasi nirlaba yang bekerja terkait masalah ini.
Sementara Microsoft juga aktif perang terhadap pornografi anak di internet. Perusahaan perangkat lunak raksasa ini membantu mengembangkan teknologi hashing untuk program National Center for Missing and Exploited Children PhotoDNA. Teknologi ini juga digunakan oleh perusahaan internet lainnya termasuk Facebook.