Washington (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Orang yang makan segenggam kacang setiap hari memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil untuk meninggal akibat penyebab apa pun dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi kacang, demikian hasil satu studi AS yang disiarkan pada Rabu (20/11).
Penelitian tersebut, yang hasilnya disiarkan di jurnal AS New England Journal of Medicine, juga mendapati orang yang rutin makan kacang memiliki tubuh lebih langsing dibandingkan dengan orang yang tidak makan kacang. Hasil itu diperkirakan akan mengurangi kekhawatiran yang tersebar luas bahwa makan banyak kacang akan membuat orang kelebihan berat.
"Manfaat yang paling nyata ialah pengurangan 29 persen kematian akibat sakit jantung --pembunuh utama bagi orang Amerika," kata Charles Fuchs, Penulis Senior dan Direktur Gastrointestinal Cancer Center di Dana-Farber Cancer Institute, cabang Harvard Medical School, di dalam satu pernyataan.
"Namun kami juga melihat pengurangan mencolok --11 persen-- dalam resiko orang meninggal akibat kanker," tambah Fuchs, yang juga bekerja buat Channing Division of Network Medicine di Brigham and Women's Hospital.
Tak bisa dipastikan kacang tertentu memiliki dampak perlindungan yang sangat penting, kata para peneliti tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Namun pengurangan angka kematian itu serupa pada kacang tanah dan pada "kacang pohon", termasuk kenari, kemiri, almond, kacang Brazil, makadamia, kacang pikan, kacang mete, kacang pistasi dan kacang pinus.
Beberapa studi lain telah mendapati kaitan antara peningkatan konsumsi kacang dan berkurangnya resiko penyakit seperti sakit jantung, diabetes tipe 2, kanker usus, batu empedu, dan divertikulitis.
Makin banyak konsumsi kacang juga telah dikaitkan dengan berkurangnya tingkat kolesterol, tekanan oksidatif, peradangan, adipositas, dan kekebalan terhadap insulin.
Beberapa studi kecil telah mengaitkan peningkatan kacang pada makanan dengan berkurangnya angka kematian total pada penduduk tertentu.
Tapi tak ada studi terdahulu yang pernah meneliti perincian semacam itu pada berbagai tingkat konsumsi kacang dan dampaknya pada angkat kematian secara keseluruhan pada masyarakat umum, yang diikuti selama lebih dari 30 tahun, kata para peneliti itu.
Dalam penelitian baru tersebut, para peneliti mempelajari kaitan konsumsi kacang dengan angka kematian total dan penyebab khusus di kalangan 76.464 perempuan antara 1980 dan 2010 di Nurses' Health Study dan 42.498 pria dari 1986 sampai 2010 di Health Professionals Follow-up Study.
(A. Rachma)