Pontianak (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat memasang jaring atau net di atas transmisi pada Gardu Induk Sungai Raya untuk menghindari gangguan yang dipicu tali layangan.
Manajer Pembangkitan PLN Wilayah Kalbar Suroso di Pontianak, Jumat, menuturkan, pemasangan jaring untuk kawasan seluas hampir setengah lapangan sepak bola itu dilakukan awal pekan ini.
Menurut dia, langkah tersebut mungkin satu-satunya yang dilakukan PLN di Indonesia.
"Kita perlu melakukannya untuk meminimalkan gangguan dari layangan," kata dia.
Ia mengakui bahwa gangguan eksternal yang dialami PLN terutama disebabkan layangan kerap dianggap sebagai masalah yang klasik. Namun ia menegaskan, kondisi tersebut pada kenyataannya terjadi.
Ia mencontohkan pada Jumat (22/11) terjadi padam total di Sistem Khatulistiwa yang juga menjadi beban mayoritas yang dilayani PLN Wilayah Kalbar. Pemicunya, tali layang-layang yang mengenai transmisi 150 KV di Sungai Raya pada malam hari. PLN mendistribusikan pasokan listrik menggunakan transmisi 20 KV.
Ia tidak memungkiri hal itu menimbulkan pertanyaan masyarakat. "Apakah ada orang bermain layang-layang pada malam hari?," kata dia mengutip pertanyaan dari warga yang kerap ia terima.
Ia menjelaskan, layangan yang menggunakan tali kawat akan langsung memutuskan arus pada saat itu juga dan menimbulkan ledakan kalau mengenai transmisi. Sedangkan yang biasa terjadi pada malam hari adalah benang biasa.
Benang biasa atau plastik ketika mengenai transmisi dan terbelit pada malam hari tidak menimbulkan dampak. Namun pada malam hari, benang plastik itu berembun atau terkena air sehingga menjadi penghantar listrik yang baik.
"Saat itulah terjadi hubung singkat, pemutus bekerja, dan sistem pun mati total," kata Suroso.
PLN Pasang Jaring Lindungi Transmisi Gardu Induk Sungai Raya
Jumat, 29 November 2013 10:42 WIB