Jakarta (Antara Kalbar) - Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Priyo Budi Santoso mengatakan persoalan intoleransi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bangsa.
"ICMI berkeinginan masalah intoleransi agar masalah intoleransi yang masih menjadi PR dapat terselesaikan," ujar Priyo di Jakarta, Kamis.
Gerakan intoleransi, kata Priyo, selama beberapa tahun terakhir marak terjadi. Dia juga mengaku heran mengapa hal tersebut bisa terjadi.
"Para pemuka agama harus aktif mengkampanyekan sikap anti-intoleransi," kata dia.
Hal itu berguna untuk menumbuhkan sikap toleransi diantara kalangan umat beragama.
"Kita tidak ingin menimbulkan ketidaknyamanan pada pemeluk agama."
Selain itu, Indonesia juga tidak ingin menjadi berada pada lorong gelap dalam masalah toleransi antarumat beragama.
"Kita tetap teguh memegang prinsip toleransi, dan mengayomi keanekaragaman yang ada," tegas dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan pihaknya mencatat jumlah kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir masih tinggi yaitu sekitar 200 kasus pertahunnya.
Bonar mengatakan hal itu sebagai sesuatu yang buruk bagi Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia.