Palembang (Antara Kalbar) - Tradisi makan bersama dengan cara menghadapi hidangan atau "ngobeng" mengawali zikir dan doa akbar menyambut Tahun Baru 2014 di Masjid Agung Palembang.
"Silakan naik ke lantai dua Bu, langsung makan di tengah," kata seorang panitia "ngobeng" ketika melihat dua perempuan muda berjalan memasuki masjid terbesar di Sumatera Selatan itu, Selasa (31/12) malam.
Menaiki lantai dua masjid yang berada di titik nol Kota Palembang puluhan hidangan telah tersedia.
Ratusan remaja, ibu-ibu dan anak-anak tampak menikmati makanan hidangan khas Palembang itu.
"Ayo makan, dihabisi saja nasi dan lauk pauknya," kata seorang ibu.
"Kalau tidak habis, bungkus saja nasi samin dan lauk pauknya, sayang kalau tidak dibawa," kata ibu lainnya.
Makanan yang dihidangkan tampak menggiurkan. Nasi samin atau nasi minyak berwarna kuning emas dilengkapi bawang goreng dan butiran kismis sangat menarik.
Lauk pauk masakan ciri kota pempek berupa, daging sapi dimasak malbi, ayam kecap dan sate ikan sungguh menggugah selera makan.
Tumis buncis campur hati sapi menjadi sayur pelengkap. Tak ketinggalan sambal buah dan ancar buah kedondong menambah nikmatnya "ngobeng" alias makan bersama ala Palembang itu.
Puluhan perempuan tampak asyik makan sembari berceloteh "lemak nian masakan ini" (lezat sekali masakan ini).
Usai menikmati makanan tersebut kaum ibu mengikuti instruksi panitia membungkus makanan dan nasi yang tersisa.
"Sayang, kalau nasi dan lauk dibiarkan tersisa, tidak ada yang makan," kata seorang panitia.
Pemkot Palembang menyiapkan sebanyak 345 hidangan atau "ngobeng" di lantai dua Masjid Agung.
Acara makan bersama tersebut terpisah antara perempuan dan kaum pria yang berada di lantai dua tetapi di bangunan bagian lain.
Peserta makan bersama itu, bukan hanya dari kalangan atas pejabat pemkot dan keluarga.
Namun, ratusan warga dari berbagai kalangan juga dapat menikmati sajian makan dalam rangkaian zikir dan doa bersama menyambut tahun baru.
"Ngobeng" bersama merupakan tradisi diturunkan sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam.
Salah satu yang menjadi makna dalam acara makan bersama tersebut warga dapat saling bertegur sapa dalam upaya meningkatkan silaturahim.
Setelah kenyang sekitar pukul 20.00 WIB zikir dan doa akbar bersama seribu anak yatim piatu dan dua ribu warga kota pempek dimulai.
Lantunan ayat suci Al Quran mengawali zikir dan doa bersama tersebut.
Jamaah Masjid Agung tampak khusuk mendengarkan ayat-ayat suci yang dibacakan dengan merdu.
Di antaranya ada Wali Kota Palembang Romi Herton dan Wakil Wali Kota Harnojoyo serta Ketua DPRD Palembang Ahmad Novan.
Tak ketinggalan jajaran pejabat pemkot setempat beserta istri menghadiri zikir dan doan tersebut.
Ajang Evaluasi Diri
Wali Kota Palembang Romi Herton dalam kesempatan itu mengatakan zikir dan doa bersama anak yatim piatu diharapkan dikabulkan Allah SWT.
"Masyarakat Kota Palembang Tahun 2013 telah diberi hidayah dan rahmad yang luar biasa sehingga harus disyukuri," katanya.
Sepanjang tahun 2013 Kota Palembang berbagai kejadian luar biasa dialami masyarakat Kota Palembang.
Termasuk pesta demokrasi dua kali yaitu Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan dan Wali Kota Palembang.
Pesta demokrasi tersebut berjalan sukses dan kondusif. Tentunya, keberhasilan tersebut patut disyukuri.
Evaluasi diri tetap harus diutamakan dalam menutup akhir dan mengawali tahun ini.
Tahun 2014 ditargetkan akan lebih baik lagi dan perekonomian warga kota yang dibelahan Sungai Musi juga meningkat.
Ia mengatakan selain membaca zikir dan doa kegiatan tersebut juga dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu.
Seribu anak yatim piatu disantuni dan 20 penghapal Al Quran juga diberi penghargaan khususnya yang hapal 20 sampai 30 juz.
Sementara zikir dan doa akbar tersebut dipimpin oleh ustadz Solihan Hasibuan.
Dalam kesempatan tersebut Solihin mengatakan peringatan pergantian tahun masehi tidak ada dalam ketentuan Islam.
Namun, mengisi dengan zikir dan doa bersama merupakan kegiatan baik yang hendaknya dilakukan secara rutin, katanya.
Dia menambahkan, dengan zikir dan berdoa mampi membersihkan diri dan menenangkan jiwa.
"Allah SWT telah memberikan kemuliaan kepada seluruh umat manusia yang harus disyukuri salah satunya dengan berzikir dan doa," ujar dia.
Terakhir, perayaan tahun baru dilakukan di Plaza Benteng Kuto Besak tepat di tepian Sungai Musi.
Sejumlah grup musik dari Jakarta dan Palembang berpartisipasi dalam pesta rakyat menyambut tahun 2014 itu.
Pesta kembang api sekitar 10 menit menjadi penutup tahun 2013 yang didedikasikan untuk masyarakat ibukota Bumi Sriwijaya.