Jakarta (Antara Kalbar) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Pramono Edhi Wibowo mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk tidak bersikap golput dalam Pemilu/Pilkada/Pilpres agar republik ini memiliki pemimpin yang baik.
"Mahasiswa dan generasi muda adalah kelompok yang sangat berpengaruh atas kualitas demokrasi, sehingga sangat disayangkan kalau tidak berpartisipasi, karena justru orang tidak baik yang akan terpilih menjadi pemimpin," katanya di Jakarta, Senin sore.
Dalam diskusi dengan jurnalis dari media cetak dan elektronik nasional yang dipandu Ketua Tim "Media Center" Dr Rajab Ritonga, ia menegaskan bahwa sejak dirinya menjadi salah seorang peserta konvensi Capres telah berkeliling ke sejumlah daerah, khususnya di luar Pulau Jawa.
Pada kesempatan tersebut, katanya, dirinya telah bertemu dan berdiskusi dengan kalangan mahasiswa dari berbagai kampus, di antaranya selalu menyerukan agar kalangan muda terdidik itu ikut berkontribusi memperbaiki kualitas demokrasi di Tanah Air.
"Di kampus maupun lembaga pendidikan, saya selalu menyempatkan untuk mengajak adik-adik mahasiswa yang akan menjadi pemimpin masa depan untuk ikut aktif dalam proses demokrasi, apakah pada Pemilu legislatif, presiden, maupun Pilkada," kata mantan Kepala Staf TNI-AD itu.
Mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu menegaskan bahwa sebagai kelompok masyarakat yang mempunyai kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi, mahasiswa disebutnya "akan memilih dengan hati" jika berpartisipasi dalam proses demokrasi, karena mempunyai cukup wawasan dalam politik.
Karena itu, ia cukup risau jika membaca hasil survei-survei mengenai kecenderungan bahwa angka golongan putih (golput) meningkat.
"Tentu saja, menjadi tugas kita semua agar kecenderungan golput itu bisa ditekan, sehingga demokrasi Indonesia bisa berkualitas," katanya.
Setelah reformasi 1998 yang ditandai dengan perubahan politik secara berarti dari sistem sebelumnya, kata dia, demokrasi di Indonesia mendapat apresiasi dari mancanegara, bahkan tidak sedikit yang ingin belajar.
"Jika negara lain saja ingin belajar bagaimana Indonesia bisa membangun demokrasi, tentu tidak elok jika kemudian dengan sikap golput itu, malah menunjukkan terjadinya 'setback' dan menurunnya kualitas demokrasi kita," katanya.
Pramono Edhi Wibowo menambahkan bahwa sebagai bagian dari kepedulian untuk ikut menyumbang bagi peningkatan kualitas demokrasi, maka dalam rencana berkeliling mulai Januari hingga beberapa bulan ke depan, akan mengusung isu agar masyarakat tidak golput.
"Secara khusus, ajakan tidak Golput itu kita sampaikan kepada mahasiswa dan generasi muda, namun juga tidak lupa kepada kelompok dan komunitas lain di masyarakat," katanya.
Ketua Tim "Media Center" Pramono Edhi Wibowo, yakni Dr Rajab Ritonga, menjelaskan diskusi dengan jurnalis adalah bagian dari upaya mengenalkan sosok Capres itu kepada masyarakat, khususnya mengenai gagasan dan visi-misinya.
"Diskusi terbuka semacam itu, katanya, dijadwalkan secara periodik, termasuk untuk menyikapi berbagai perkembangan terkini persoalan sosial-politik dan kemasyarakat yang terjadi pada masyarakat," katanya.
Selain itu, juga sudah dirancang untuk bersilaturahmi dengan berbagai kelompok masyarakat, pondok pesantren, pedagang kaki lima, kaum muda dari berbagai kalangan, serta kelompok perempuan dan minoritas.
(E.M. Yacub)