Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pada Januari-Februari 2014, bencana asap telah terjadi di Kalimantan Barat dan Riau. Hampir 99 persen kebakaran lahan dan hutan disengaja atau dibakar oleh individu atau kelompok.
Biasanya bencana asap terjadi mulai Mei-Juni karena saat itu periode memasuki musim kemarau.
Namun kini terjadi anomali kurangnya curah hujan di wilayah Kalimantan dan Sumatera , sehingga berpotensi kebakaran lahan. "Dari segi hujan memang dari awal Februari untuk wilayah tersebut kurang maka ada potensi kebakaran lahan," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Widada Sulistya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dibandingkan tahun 2013. El Nino lemah diperkirakan menambah kering musim kemarau sehingga dapat memicu meningkatnya bencana asap.
Saat ini kebakaran lahan dan hutan terjadi di beberapa daerah di Riau dan Kalimantan Barat yang menimbulkan bencana asap.
"Kebetulan saat ini angin dari utara tepatnya barat laut jadi anginnya tidak menuju Malaysia atau Singapura tapi mengarah ke wilayah kita. Jadi sementara negara tetangga masih bebas dari asap kebakaran," tambah Widada.
Kurang Curah Hujan Berpotensi Kebakaran Lahan
Selasa, 11 Februari 2014 15:19 WIB