Malang (Antara Kalbar) - Erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam telah menggagalkan panen ribuan hektare lahan apel di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, karena seluruh bagian tanaman apel tertimbun abu vulkanik.
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Minggu, memperkirakan kerugian akibat ancaman gagal panen tanaman apel yang diderita petani di wilayah kota itu mencapai lebih dari Rp17,8 miliar.
"Luas lahan perkebunan apel di Kota Batu mencapai 1.856 hektare. dari lahan apel seluas itu kami perkirakan potensi kerugian akibat gagal panen bisa mencapai sekitar Rp17,8 miliar, bahkan kalau ditambah lahan tanaman padi lebih besar lagi," kata Eddy.
Ketua DPC PDIP Kota Malang itu mengemukakan luas lahan pertanian padi di wilayahnya yang mengalami kerusakan akibat guyuran abu vulkanik Gunung Kelud seluas 2.079 hektare atau sekitar 48 persen dari luas lahan tanaman padi secara keseluruhan.
Menurut Eddy, kalau dinominalkan, angka kerugian gagalnya panen tanaman padi tersebut bisa mencapai Rp20 miliar, sehingga kerugian di sektor pertanian saja mencapai Rp37,8 miliar.
Langkah yang dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian setempat adalah membersihkan abu secara manual dengan penyemprotan air bersih, khususnya untuk tanaman apel. "Kami juga bersyukur sudah turun hujan meski hanya sebentar, sehingga proses pembersihannya bisa terbantu aoleh air hujan," ujarnya.
Sementara itu di Kabupaten Malang, khususnya di Kecamatan Pujon, Kasembon dan Ngantang, areal pertanian yang terdampak erupsi Gunung Kelud juga mencapai 1.200 hektare lahan teknis yang ditanami padi.
Bupati Malang Rendra Kresna memperkirakan hasil panen padi di tiga kecamatan tersebut bakal turun drastis, bahkan bisa gagal total. Pada kondisi normal hasil panen bisa mencapai 6-7 ton per hektare, namun setelah diguyur abu vulkanik Gunung Kelud, secara otomatis turun drastis.
"Kalau kita hitung kerugian untuk tanaman padi saja bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Itu belum termasuk kerugian untuk perkebunan dan tanaman sayuran yang rusak," katanya ketika ditemui disela-sela kunjungannya di Kecamatan Ngantang.
Hampir seluruh lahan pertanian di wilayah terdampak erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang maupun Batu tertutup abu vulkanik. Yang kelihatan hanya material putih yang menutup batang (tegakan) tanaman apel maupun padi.
Sedangkan tanaman sayuran, seperti kol gepeng, daun seledri, wortel maupun kentang yang ada di sebagian Kecamatan Pujon tidak terlihat sama sekali. Di areal lahan tanaman sayuran itu hanya terlihat gundukan abu vulkanik yang cukup tebal.
"Karena berbagai jenis tanaman sayuran maupun hasil perkebunan lainnya gagal panen, harga berbagai komoditas tersebut pasti akan mahal di pasaran, apalagi sejumlah pasar sentral sayuran di Pujon juga tidak beroperasi," kata Rendra, menambahkan.
(T.E009/B/N. Hayat
Ribuan Hektare Lahan Apel Gagal Panen
Minggu, 16 Februari 2014 15:37 WIB