Jakarta (Antara Kalbar) - Kaspersky Lab menemukan 10 juta aplikasi berbahaya android hingga akhir Januari 2014, dimana para penjahat cyber menggunakan software resmi Android untuk menyebarkan kode berbahaya, kata Manajer Komunikasi Kaspersky Asia Tenggara Jesmond Chang.
"Para penipu cyber terus memfokuskan kegiatan mereka pada perangkat mobile Android," kata Manajer Komunikasi Kaspersky Asia Tenggara Jesmond Chang melalui siaran pers di Jakarta, Senin.
Jesmond mengatakan, Google Play menawarkan 1.103.104 aplikasi pada 30 Januari 2014, sementara "store" yang tidak resmi memiliki lebih banyak aplikasi yang kemungkinan berbahaya.
Menurut Jasmond, dalam banyak kasus, program berbahaya digunakan untuk menyasar informasi keuangan pengguna, misalnya kasus yang dilakukan oleh versi mobile Trojan Carberp yang berasal dari Rusia.
"Trojan ini mencuri kredensial pengguna ketika kredensial tersebut dikirim ke server bank. Menurut para pakar Kaspersky Lab, mayoritas aplikasi berbahaya Android saat ini dikembangkan di Rusia," ujar Jasmond.
Jasmond mengemukakan, untuk menghindari infeksi malware, para pengguna disarankan untuk tidak mengaktifkan "Install aplications from third-party sources" dan "developer mode" pada perangkat yang dimiliki.
Selain itu, lanjut Jasmond, pengguna disarankan untuk hanya menginstal aplikasi-aplikasi yang berasal dari sumber resmi.
"Ketika menginstal aplikasi baru, lihat secara seksama hak dan kewajiban yang ditawarkan dan gunakan software perlindungan untuk melindungi perangkat Android Anda," kata Jasmond.