Jakarta (Antara Kalbar)- Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan hasil survei yang dilaksanakan mereka mulai 1-8 Juni 2014 menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mencapai 46,3 persen, sedang pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla hanya meraih 38,8 persen.
Survei yang dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia itu juga menunjukkan ada 14,9 persen pemilih yang belum menentukan pilihan, kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta kian menanjak sehingga bisa mengejar pasangan Jokowi-Kalla.
Ia menyebutkan jumlah responden yang disurvei mencapai 1.070, dipilih dari mereka yang menggunakan hak pilih dan tercantum dalam DPT dengan menggunakan sampel random berjenjang (multistage random sampling). Simpangan kesalahan survei itu 3,0 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Menurut survei itu, elektabilitas Jokowi-Kalla mulai tersendat dibandingkan dengan masa sebelum Pileg 2014.
"Jika pilpres digelar hari ini, 46,3 persen akan memilih pasangan Prabowo-Hatta, sedang Jokowi-Kalla hanya meraih 38,8 persen. Namun ada 14,9 persen yang menyatakan pilihannya," katanya.
Berdasarkan analisa LSN, ia menyebutkan ada tiga faktor yang menyebabkan elektabilitas Jokowi-Kalla mandek dan terkejar Prabowo-Hatta.
Pertama, publik mula jenuh dengan figur Jokowi yang sejak setahun lalu terus diberitakan besar-besaran oleh media. Kedua, mesin partai pendukung Jokowi-Kalla tidak bekerja optimal, dan ketiga adalah publik mulai meragukan kapabilitas Jokowi.
Ia menyebutkan elektabilitas Jokowi-Kalla meredup di 9 provinsi yang memiliki jumlah pemilih besar, dan pasangan Jokowi-Kalla diklaimnya hanya unggul di Jawa Tengah.
Delapan daerah yang disurvei itu adalah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Banten, Sulsel, DKI Jakarta, Sumsel, dan Lampung.
Menurut LSN, perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta adalah sebagai berikut : Jabar 47,6 persen, Jatim (48,4), Jateng (43,3), Sumut (51,1), Banten (55,0 ), DKI Jakarta (45,0), Sulsel (43,3), Lampung (44,7) dan Sumsel sebanyak 53,7 persen.
Sementara raihan pasangan Jokowi-Kalla adalah Jabar sebanyak 28,2 persen, Jatim (44,6), Jateng (47,5), Sumut (31,9), Banten (30,0), DKI Jakarta (35,0), Sulsel (42,0), Lampung (39,4) dan Sumsel sebanyak 36,3 persen.
Dalam kesempatan itu, wartawan mempertanyakan hasil survei LSN, termasuk metodologi penelitiannya, karena hasil survei tersebut berbeda dengan hasil survei lainnya.
Menurut Bakry, mereka menggunakan metodologi yang sama dengan lembaga survei lainnya seperti Lingkaran Survei Indonesia, dan hasil survei tersebut bukan pesanan dari pasangan Prabowo-Hatta.
"Kami tidak ada kontak dengan pasangan Prabowo-Hatta sampai hari ini, dan biaya survei ini berasal dari dana patungan," katanya.