Jakarta (Antara Kalbar) - Lembaga riset Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) menyatakan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa banyak menarik suara pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir.
Hal itu diketahui berdasarkan perbandingan dua survei yang dirilis SSSG yakni pada tanggal 5 Juni 2014 dan tanggal 7 Juli 2014.
Pada survei yang dirilis 7 Juli 2014, kedua pasangan memiliki perbedaan suara sebesar 7,6 persen, di mana sebanyak 43,4 persen responden memilih Pasangan Prabowo-Hatta, dan 51 persen responden memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, serta 5,6 persen belum menentukan pilihan.
Padahal, survei yang dilakukan oleh SSSG pada tanggal 5 Juni 2014 lalu, perbedaaan keduanya mencapai 14,3 persen, di mana Prabowo-Hatta mendapat 28,35 persen suara, sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 42,65 persen suara, dan 29 persen belum menentukan pilihan.
"Prabowo berhasil mengambil banyak suara dari 'undecided voter'," kata Direktur SSSG Fadjroel Rachman di Jakarta, Senin.
Survei tersebut dilakukan via telepon terhadap 1.250 responden dari populasi warga 10 kota besar di Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Survei yang dilakukan dari tanggal 21 Juni 2014-5 Juli 2014 ini, memiliki tingkat keyakinan 95 persen dengan sampling error plus minus 2,78 persen.
Menurut Fadjroel, debat dan kampanye yang dilakukan capres-cawapres turut berperan menentukan pilihan responden.
Elektabilitas Jokowi
Lembaga riset Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) merilis hasil survei Pilpres terbaru menyebutkan, responden pada 9 Juli 2014 yang akan memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 43,4 persen, sedangkan yang akan memilih Joko Widodo-Jusuf Kalla sebanyak 51 persen, dan pemilih belum memutuskan pilihan sebanyak 5,6 persen.
Survei itu dilakukan terhadap responden yang tinggal di 10 kota antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Bali, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Yogyakarta. Fadjroel mengatakan berdasarkan hasil survei SSSG itu, selisih pilihan responden antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebanyak 7,6 persen.
"Selisih itu menunjukkan kecenderungan membalik dari kondisi pilihan responden rata-rata lembaga survei pekan ini," kata dia.
Dia mengatakan pilihan para responden turut dipengaruhi hasil debat dan kampanye capres-cawapres, yang selama ini dilakukan.
Lebih jauh dia mengatakan hasil survei kali ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan survei serupa yang dilakukan pada 5 Juni 2014 oleh SSSG. Kala itu responden yang memilih Prabowo-Hatta sebanyak 28,35 persen, dan yang memilih Jokowi-JK 42,65 persen.