Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sambas Daryanto mengatakan saat ini sulit untuk mencari petani berusia muda padahal profesi tersebut mampu memberi pendapatan yang menjanjikan.
"Berusaha di bidang pertanian sebenarnya menjanjikan, tetapi banyak yang merasa menjadi petani derajatnya rendah," kata Daryanto di Pontianak, Senin.
Padahal, lanjut dia, saat ini untuk menjadi petani yang menghasilkan produksi berlimpah dapat didukung berbagai hal. "Mulai pupuk, teknologi, saprodi, semua sudah lengkap," ujar dia.
Menurut dia, sektor pertanian mempunyai peran penting dalam menopang pendapatan domestik regional bruto Kabupaten Sambas. "Porsi pertanian 39 persen, dan 71 persen tenaga kerja di Sambas, bekerja di sektor pertanian," katanya.
Sedangkan untuk sektor hotel, jasa dan perdagangan, menyerap sekitar 10 persen tenaga kerja di Kabupaten Sambas. Namun kontribusi terhadap PDRB mencapai 30 persen. "Artinya, meski pertanian banyak menyerap tenaga kerja, tetapi pendapatan dari sektor itu rendah, petani belum sejahtera," kata dia.
Hal itu karena beberapa hal seperti rata-rata kepemilikan lahan pertanian di Sambas oleh petani setengah hektare, dan produktivitas yang masih di kisaran tiga ton per hektare. Kabupaten Sambas dikenal sebagai sentra beras di Provinsi Kalbar.
Bupati Kayong Utara Hildi Hamid mengakui, petani mampu menghasilkan puluhan juta rupiah dari sektor pertanian.
"Kalau sudah panen, agen sepeda motor kehabisan stok," katanya. Namun, ia mengakui, tidak semua petani mampu menghasilkan produksi sebanyak itu.
"Ada berbagai masalah, misal kelembagaan, pola pikir serta permodalan," kata Hildi Hamid.
Ia menegaskan, Pemkab Kayong Utara punya komitmen kuat dalam mendukung pembangunan sektor pertanian.
Sejumlah kebijakan dan strategi tahun 2013-2018 Pemkab Kayong Utara diantaranya ketahanan pangan dengan paradigma baru, pengembangan infrastruktur pertanian, inovasi dan diseminasi teknologi, diversifikasi pangan, memperkuat industri pengolahan pangan, penataan sistem kelembagaan dan pembiayaan.
Saat ini, Kayong Utara telah surplus 40 ribu ton beras setiap tahun.
Bappeda Sambas : Sulit Mencari Petani Muda
Senin, 16 Juni 2014 11:31 WIB