Pontianak (Antara Kalbar) - Inkubator Bisnis UMKM yang merupakan kerja sama antara Bank Indonesia wilayah Kalimantan Barat dan Lembaga Swa Bina Prakarsa kembali mencetak 22 direktur baru.
"Inkubator UMKM Bank Indonesia, untuk keempat kalinya mewisuda peserta pelatihan angkatan lima. Dimana kali ini kita mewisuda 22 orang dari 32 peserta angkatan lima," kata pengelola Inkubator Bisnis UMKM, Hatta Siswa Mahyahya di Pontianak, Kamis.
Dia menyatakan, beberapa pencapaian hasil kegiatan Inkubator Bisnis UMKM dalam kurun waktu dua tahun, jumlah alumni sudah 96 orang dan 22 orang lainnya diwisuda kali ini. Sementara itu, jumlah cabang binaan Inkubator Bisnis saat ini sudah ada di cabang Lapas Kelas 2 Pontianak dengan jumlah peserta dan cabang Sei Kakap (25 orang).
"Pada tanggal 5 Juli, kita akan kembali membuka kelas baru yang akan diikuti oleh 21 peserta yang menjadi angkatan keenam," tuturnya.
Tidak hanya itu, saat ini Inkubator Bisnis UMKM juga sudah memiliki 12 tenaga sukarela yang akan menjadi Tim Operasional Pendamping Inkubator Bisnis UMKM Bank Indonesia. Dimana 12 orang tersebut merupakan alumni Inkubator Bisnis UMKM yang telah memiliki usaha aktif dan bersedia berbagi kepada para peserta Inkubator lainnya, bahkan untuk masyarakat umum.
"Berkat dukungan dari BI, saat ini kita sudah memiliki ruang fasilitas belajar yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang canggih, ruang teori, ruang desain kemasan, ruang pengolahan makanan, ruang praktik kerajinan, area percontohan usaha, serta tempat praktik usaha," katanya.
Hatta menambahkan, sejauh ini, sudah banyak pihak perbankan yang bekerja sama dengan Inkubator dan memberikan bantuan permodalan kepada peserta. Demikian dengan akses pemasaran produk alumni telah dipromosikan dalam berbagai pameran baik skala regional maupun nasional.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Hilman Tisnawan mengatakan perkembangan UMKM di Indonesia sangat besar pertumbuhannya dan membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Indonesia dan Kalbar khususnya saat ini sedang bersiap menghadapi ekonomi Asean 2015, dimana sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, menjadikan Kalbar sebagai daerah yang rentan terhadap serangan produk luar," katanya.
Untuk itu, dia mengatakan, BI mencoba membantu menciptakan para pengusaha baru yang memiliki kesiapan setelah melewati proses pelatihan di Inkubator Bisnis UMKM.
Ke depan, dia sangat berharap agar bank yang ada tidak segan memberikan bantuan permodalan kepada alumni Inkubator Bisnis UMKM.
"Karena mereka telah mendapatkan pendidikan tentang pengelolaan usaha selama enam bulan. Jadi saya yakin kemampuan para alumni Inkubator dalam mengelola usaha sudah tidak usah diragukan lagi," kata Hilman.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan Akses, Keuangan dan UMKM Bank Indonesia, Eni Vimaladewi Panggabean menyatakan apa yang dilakukan oleh Inkubator Bisnis UMKM merupakan suatu langkah konkret untuk menciptakan wirausaha baru yang mampu bersaing di dunia usaha.
"Melihat keberhasilan Inkubator Bisnis yang ada di Kalbar menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan.
Dia menyatakan, saat ini BI memang sangat serius untuk menumbuhkan wirausaha baru, salah satu usaha yang dilakukan, tahun sebelumnya BI mengadakan lomba cabe olahan yang terbukti dapat menumbuhkan wirausaha baru. Dan tahun depan kita akan mengadakan wirausaha champion," katanya.
Dia menyatakan, melihat kemajuan yang sangat baik, Bank Indonesia akan mengadopsi Inkubator Bisnis UMKM yang ada di Kalbar untuk daerah lainnya.
"Bahkan bisa saja kita bekerja sama dengan lapas yang ada di berbagai daerah di Indonesia untuk membuat Inkubator Bisnis lainnya," tuturnya.
(KR-RDO/N005)