Sintang (Antara Kalbar) - Pembangunan jalan paralel perbatasan di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat mendesak dilakukan mengingat jalan yang sudah ada sebelumnya dalam kondisi rusak parah.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Sintang, Kartiyus di Sintang, Rabu mengatakan pembangunan jalan paralel perbatasan bergerak lambat.
Karena jalan paralel perbatasan di Kabupaten Sintang mulai dari Nanga Seran, Mungguk Gelombang, Enteloi, Semare sampai ke Nanga Bayan kini kondisinya rusak parah.
"Mobil sudah tidak bisa lewat. BPP mau masuk untuk pemeliharaan jalan tidak bisa karena statusnya sudah jalan paralel. BPP tidak boleh masuk karena anggaran DAK tidak boleh membangun jalan yang sudah ada status. Ini kewenangan Kementerian PU," katanya.
Kartiyus berharap jalan paralel yang kondisinya rusak parah tersebut segera diperbaiki terlebih dahulu agar bisa langsung dirasakan masyarakat.
Ia mengatakan Kabupaten Sintang mendapatkan dua paket pembangunan jalan paralel. Setiap paket sejauh 4,3 kilometer dengan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk masing-masing paket.
"Paket pembangunan tersebut untuk peningkatan jalan tapi masih belum beraspal," ungkapnya.
Dia mengatakan, pembangunan jalan paralel perbatasan memang bertahap karena panjang jalan paralel perbatasan dari Kalbar sampai Kalimantan Utara mencapai 1.000 kilometer.
"Di Sintang saja panjang jalan paralel perbatasan mencapai ratusan kilometer. Kalau setiap tahun pembangunannya hanya 8,6 kilometer kapan selesainya," katanya setengah bertanya.
Kartiyus menjelaskan ruas jalan Sintang-Senaning selama ini memang merupakan jalan kabupaten. Karena jalan tersebut dari ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten. Namun karena ketidakmampuan Pemkab Sintang mengurusnya maka jalan tersebut diusulkan untuk berubah status.
"Wilayah Kabupaten Sintang ini memang masih luas sekali sehingga wajar jika Ketungau ingin menjadi kabupaten sendiri karena pemerintah kabupaten tidak mampu mengurusnya," kata dia.
Ia mengatakan ruas jalan di perbatasan yang belum berstatus itu mulai dari Sintang ke Pintas Keladan. Sementara dari Sanggau ke Simpang Rasau ke Rentong statusnya sudah jalan paralel.
Pembangunan jalan paralel perbatasan di Kalimantan ini memang membutuhkan dana yang besar. Setidaknya dibutuhkan dana tidak kurang Rp5 triliun untuk membangun jalan paralel perbatasan di Kalbar.
(N005)
BPP Sintang : Pembangunan Jalan Paralel Perbatasan Mendesak
Rabu, 13 Agustus 2014 8:27 WIB