Washington (Antara/AFP) - Seorang wartawan New York Times yang menghadapi ancaman penjara karena menolak mengungkap nama narasumber terkait bocoran mengenai CIA, pada Rabu meraih penghargaan kebebasan pers dari Newspaper Guild.
James Risen meraih penghargaan Herbert Block Freedom karena "membahayakan kebebasannya sendiri untuk melindungi prinsip-prinsip dasar bagi pers yang benar-benar bebas," demikian pernyataan dari Newspaper Guild.
Guild menyatakan bahwa jaksa penuntut federal sejak 2006 terus mengejar-ngejar Risen, agar ia mengonfirmasikan nama seorang lelaki yang mereka yakini merupakan narasumber dalam buku Risen berjudul "State of War", yang mengungkap mengenai CIA dan pemerintahan Bush.
Risen menolak menyebutkan sumbernya terkait operasi CIA yang ceroboh di Iran, yang disebutkan dalam bukunya itu.
Sebelumnya, Mahkamah Agung AS menolak campur tangan dalam kasus ini, dan itu berarti Risen harus menghadapi tuduhan melecehkan pengadilan awal.
"Dengan buku ini, James Risen melakukan apa yang dilakukan oleh jurnalis-jurnalis hebat," kata Presiden Newspaper Guild-CWA Bernie Lunzer.
"Ia menggali informasi, mengembangkan sumber-sumber yang mempercayainya dan akhirnya mengungkap kebenaran yang sulit dikuak dibalik perang melawan terorisme. Tanpa membahayakan keamanan nasional, ia menceritakan kepada rakyat Amerika hal-hal yang tidak akan diungkapkan pemerintah mereka. Itulah tugasnya, tugas semua jurnalis."
Penghargaan tersebut, yang juga disertai dengan hadiah uang 5 ribu AS, untuk menghormati kartunis Washington Post Herbert Block yang meninggal pada 2001 dan merupakan pembela kebebasan pers.
Penghargaan itu akan diserahkan pada Oktober, kata Guild, dan menambahkan, belum jelas apakah Risen akan hadir dalam acara penyerahan tersebut.
Kelompok pendukung kebebasan pers secara aktif memberikan dukungan kepada Risen, dan awal pekan ini 14 jurnalis pemenang penghargaan Pulitzer mengeluarkan pernyataan dukungan untuknya.
"Jika Anda menghargai kebebasan pers, Anda menginginkan Jim Risen-Jim Risen yang lain di dunia muncul untuk mengungkap kebenaran tentang bagaimana kekuasaan digunakan dan disalahgunakan," demikian pernyataan David Barstow dari New York Times.
"Anda tidak ingin mereka membusuk dalam penjara. Apakah kita benar-benar ingin menjadi negara seperti itu?"
(Uu.SYS/C/S. Haryati/M. Dian A)