Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Cirebon Kota mulai mengusut kasus seorang anak berusia 12 tahun yang mengalami luka bakar akibat tersambar api setelah tersiram cairan alkohol ketika bermain dengan temannya di Desa Pamengkang, Cirebon, Jawa Barat.
Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar di Cirebon, Rabu, mengatakan insiden tersebut terjadi pada Minggu (6/4) ketika sekelompok anak bermain di area penyimpanan barang yang tidak terkunci di desa tersebut.
Ia menjelaskan salah satu dari mereka menyalakan api, sementara di lokasi terdapat alkohol berkadar 90 persen yang mudah terbakar.
"Anak-anak ini bermain api, dan di lokasi kejadian terdapat tempat penyimpanan milik promotor perusahaan farmasi. Alkohol tersambar api dan menyebabkan salah satu anak yakni KY berusia 12 tahun mengalami luka bakar serius," katanya.
Eko menuturkan penyelidikan masih terus dilakukan, termasuk memeriksa delapan anak yang menjadi saksi dalam peristiwa tersebut.
Menurut dia, karena melibatkan anak-anak, proses pemeriksaan saksi dilakukan dengan pendampingan dari instansi terkait.
"Kami sudah minta keterangan dari delapan anak saksi. Penanganannya dilakukan secara hati-hati,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak ditemukan unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut. Dugaan sementara mengarah pada kelalaian saat anak-anak bermain tanpa memahami bahaya bahan kimia yang ada di lokasi.
"Sejauh ini tidak ada motif lain. Ini murni karena anak-anak yang sedang bermain tanpa mengetahui risiko dari bahan tersebut," kata Eko.
Terkait keberadaan cairan alkohol di lokasi, dia menyebutkan bahan tersebut bukan barang ilegal, melainkan milik promotor perusahaan farmasi yang sah.
Namun, pihaknya tetap mendalami aspek keamanan dalam penyimpanan bahan kimia berbahaya tersebut.
"Kami belum menemukan indikasi barang ilegal. Namun, tetap akan kami dalami untuk memastikan tidak ada kelalaian dalam penyimpanan bahan berbahaya," tuturnya.
Ia memastikan kondisi korban saat ini dalam keadaan stabil dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak medis untuk memastikan pemulihan korban berjalan baik.
"Alhamdulillah kondisi korban stabil. Kami sudah komunikasi dengan pihak rumah sakit dan dokter yang menangani," ucap dia.