Jakarta (Antara Kalbar) - Ikatan Dokter Indonesia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai praktik kesehatan yang dilakukan dokter palsu.
"Ada beberapa kejadian yang menimbulkan kerugian pada masyarakat akibat dokter palsu yang melakukan praktik kesehatan," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin, di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan baru-baru ini sejumlah pasien di Batam, Kepulauan Riau ditipu oleh aksi dokter palsu. Kejadian yang sama juga terjadi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Dokter palsu yang telah bertahun-tahun beroperasi di Paser itu ditangkap polisi saat meminta rekomendasi dari IDI untuk mendapatkan izin buka praktik kesehatan.
"Pelaku memalsukan surat-suratnya, namun ketahuan," ungkapnya.
Ada juga warga asing yang bekerja di Klinik Metropole Jakarta Barat. IDI mencurigai mereka bukan dokter.
Dokter asing tidak boleh praktik di rumah sakit atau pun klinik di Indonesia.
"Mereka sudah setahun praktik di klinik itu," katanya.
Zaenal mengemukakan dokter palsu tidak hanya melecehkan profesi kedokteran, melainkan merupakan tindakan kriminal. Kejahatan yang dilakukan tidak dapat dimaafkan, karena kegiatannya bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.
Praktik kesehatan oleh dokter palsu itu, kata dia membahayakan keselamatan pasien. Hal itu disebabkan tenaga medis palsu itu tidak memiliki pengetahuan kesehatan.
Bahkan aksinya dapat menimbulkan kematian pada pasien.
"Tentu berbahaya, bukan hanya tambah sakit, tetapi bisa menyebabkan kematian," ujarnya.
Waspadai Dokter Palsu
Jumat, 24 Oktober 2014 23:06 WIB