Universitas NU Kalbar Tunggu Izin Operasional
Jumat, 2 Januari 2015 14:54 WIB
Pontianak (Antara Kalbar) - Realisasi Universitas Nahdlatul Ulama di Kalimantan Barat tinggal menunggu izin operasional berdasarkan laporan Tim Visitasi Direktorat Perguruan Tinggi, kata Ketua Tanfiziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie.
"Jadi, tinggal selangkah lagi bakal terwujud," kata M Zeet Handy Assovie, saat dihubungi di Pontianak, Jumat.
Ia melanjutkan, kedatangan Tim Visitasi Dikti merupakan langkah terakhir. "Kita berharap, laporannya segera masuk ke Kemenristek Dikti di Jakarta," ujar dia.
Menurut M Zeet, pendirian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Kalbar bukanlah langkah yang singkat yakni berkisar empat tahun.
Ia menambahkan, bila izin operasional dikeluarkan oleh Dikti, saat itulah UNU Kalbar sah berdiri.
Ia berharap pada tahun 2015 UNU Kalbar sudah bisa menerima mahasiswa baru.
"Semua persyaratan telah kita penuhi. Tinggal menunggu selembar izin tersebut," ucap M Zeet.
Sementara itu, Ketua Tim Pendirian UNU Kalbar Agung Hartoyo menjelaskan saat kunjungan Tim Visitasi Dikti pada Rabu (31/12), universitas yang akan didirikan memiliki empat fakultas dan 10 program studi (Prodi).
Fakultas Pertanian dengan Prodi Agribisnis, Manajemen Sumberdaya Perairan, dan Teknologi Hasil Perikanan.
Kemudian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Matematika, dan Bahasa Inggris.
Lalu, Fakultas Ekonomi dengan Prodi Akuntansi, dan Fakultas Teknik dengan Prodi Sistem Informatika dan Ilmu Lingkungan.
Empat fakultas yang didirikan merupakan syarat minimal pendirian. Apabila nanti UNU Kalbar mengalami kemajuan pesat, bukan tidak mungkin fakultas maupun prodi akan ditambah.
Gedung perkuliahan untuk sementara di Jalan KH Achmad Dahlan Gang Jeruk Pontianak, di samping MIN Teladan.
Ada enam kelas yang digunakan untuk perkuliahan yang dimulai dari pagi sampai malam. Sedangkan tenaga dosen, sudah dipersiapkan dengan baik ada yang bergelar Doktor dan Magister.
Agung yang juga Ketua Ikatan Sarjana NU Kalbar itu yakin, dosen yang akan memberikan kuliah yang memiliki kualifikasi ilmu yang bisa diandalkan.