Sintang (Antara Kalbar) – Heri Jambri salah satu anggota DPRD Kabupaten Sintang dari daerah pemilihan Ketungau menegaskan rata-rata kepala sekolah ataupun guru PNS yang bertugas di daerah perbatasan memang sering meninggalkan tempat. Justru katanya, yang bekerja itu para tenaga honor. Guru honor inipun bukan honorer daerah tapi merupakan honorer sekolah.
“Guru-guru honor inilah yang benar-benar bekerja selama ini. Saya pikir Dinas Pendidikan harus tegas. Terus pengawasnya juga harus benar-benar bekerja,†sarannya.
Menurut Heri, kuncinya ada di pengawas yang harusnya lebih tahu banyak. Tapi kalau pengawasnya juga lemah, dia yakin tidak pernah selesai masalahnya. “Ini bukan cerita baru tapi sudah lama terjadi,†kata dia.
Heri mengatakan kondisi ini hampir merata terjadi di seluruh sekolah di perbatasan, terutama untuk daerah Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah.
Ia mengatakan, para kepala sekolahnya yang sering meninggalkan tugas. Para kepala sekolah ini lebih banyak berada di Sintang. “Saya juga tidak tahu apa yang dibuatnya di Sintang yang biasanya berlama-lama,†ujar Heri.
Dia mengaku setiap dirinya mengunjungi sekolah-sekolah di perbatasan sering menemukan kepala sekolahnya tidak ada di tempat. Justru guru yang ada di sekolah bukan pegawai negeri tapi guru honor sekolah.
Guru Honorer Kerja Keras, Guru PNS Kerja Malas
Kamis, 8 Januari 2015 22:35 WIB