Oleh Andilala
Pontianak, 18/2 (Antara) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan perayaan puncak Imlek atau yang dikenal dengan Cap Go Meh tahun 2015 di Pontianak dengan atraksi replika naga atau tidak ada atraksi tatung seorang dukun yang kemasukan roh.
"Biarlah atraksi tatung di Singkawang, Pontianak dengan atraksi arakan naganya," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan tatung tidak diizinkan untuk tampil beratraksi di kota ini lantaran sebagai kota yang multi etnis, hal itu sangat rentan terhadap kerawanan-kerawanan sosial.
Malah menurut dia dengan Kota Pontianak fokus atraksi naga, dan Kota Singkawang ada atraksi tatung, maka masyarakat ataupun wisatawan, baik nasional maupun mancanegara tinggal memilihnya untuk melihat atraksi yang mana.
Menurut Sutarmidji perayaan Imlek di Kota Pontianak tidak ada masalah yang berarti. Begitu pula perayaan Cap Go Meh dengan arak-arakan replika naga sudah rutin digelar dan masyarakat pun sudah terbiasa dengan kegiatan itu.
Pemkot Pontianak mengimbau atraksi tatung cukup dilakukan di dalam Klenteng saja.
Sebelumnya Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak Nurdin menyatakan Perayaan Imlek dan CGM (Cap Go Meh) tahun 2015, kembali dipusatkan di Jalan Diponegoro Pontianak, yakni sebagai tempat dibukanya pasar kuliner, dan ritual reflika naga `buka mata` dan `tutup mata` di Kelenteng Kwan Tie Bio, dan ada sebanyak 46 stan kuliner yang akan disiapkan oleh pihak panitia.
Dalam kesempatan itu, Nurdin menjelaskan untuk perayaan puncak atau yang dikenal dengan CGM, jadwalnya hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni dimulai dengan ritual naga buka mata yang kesemuanya dimiliki oleh Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) yang ada di Kota Pontianak, tanggal 3 Maret di Kelenteng Kwan Tie Bio mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
"Setelah itu mereka (kelompok atraksi naga) melakukan kunjungan ke instansi-instansi pemerintah, setiap atraksi naga nantinya akan dikawal oleh aparat kepolisian guna mengatur kelancaran lalu lintas yang dilewati oleh atraksi naga tersebut, kegiatan itu terus berlanjut hingga tanggal 4 Maret," katanya.
Kemudian acara puncaknya, 5 Maret 2015, yakni para pemain replika naga dari berbagai YPK tersebut melakukan atraksinya di kawasan pecinan, yakni Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura, yakni dimulai siang hari hingga selesai.
"Malam harinya, ada lagi atraksi `naga bersinar` yang diberikan cahaya berbagai warna lampu sehingga semakin menarik untuk dilihat," katanya.
Setelah acara puncak selesai, maka tanggal 6 Maret replika naga yang telah menjalani ritual "buka mata" maka harus melakukan ritual "tutup mata" di Kelenteng Kwan Tie Bio. Setelah itu, tiruan naga-naga itu dibakar di Kompleks Pemakaman Tionghoa milik YBS Pontianak di Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, dengan maksud mengirim kembali arwah naga ke kayangan setelah diundang ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat.
"Dari data yang kami peroleh akan ada sepuluh tiruan naga yang akan tampil pada Perayaan CGM, tetapi tidak semuanya melakukan ritual `naga buka mata`. Selain itu, Perayaan CGM di Pontianak juga akan dimeriahkan oleh sejumlah atraksi barongsai dan lainnya," ujar Nurdin.
(U.A057/N005)
Sutarmidji: Perayaan CGM Pontianak Dengan Atraksi Naga
Rabu, 18 Februari 2015 11:09 WIB