Sintang (Antara Kalbar) - Mikail Abeng pada Jumat (13/3) sore berangkat menuju Pontianak menggunakan taksi dengan mobil jenis Innova. Ia tidak sadar jika telah dibuntuti tim eksekusi Kejari Sintang yang dipimpin langsung oleh Kajari, Riono Budisantoso.
Sekitar pukul 23.30 WIB, mobil yang ditumpangi Abeng dan istrinya tiba di Pontianak dan memasuki halaman rumah anaknya.
Turun dari mobil taksi itu, betapa kagetnya Abeng ketika sebuah mobil ikut masuk ke halaman rumahnya di Komplek Alex Griya II, Jalan Parit Haji Husin II Pontianak.
Mantan Ketua DPRD Sintang tahun 1999 - 2009 ini terlihat kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Sintang. Ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika Kepala Kejari Sintang, Riono Budisantoso bersama tujuh orang stafnya itu langsung mendekatinya.
"Selamat malam pak, perkenalkan saya Riono Budisantoso, Kepala Kejari Sintang. Kami dari tim eksekusi Kejari Sintang akan mengeksekusi bapak malam ini," ucap Riono Budisantoso pada Mikail Abeng.
Tanpa ada perlawanan sedikitpun, akhirnya Abeng bersedia dibawa oleh tim eksekusi Kejari Sintang menuju Rutan Pontianak pada saat itu juga.
Sementara pada Sabtu (14/3) pagi, tim eksekusi Kejari Sintang yang dipimpin oleh Kasi Intel Kejari Sintang, Rezkinil Jusar melaksanakan eksekusi terhadap K Sudarso. Kasi Intel Kejari Sintang itu bersama dua orang stafnya, dibantu oleh Polres Sintang dan Kodim Sintang melakukan eksekusi terhadap K Sudarso, mantan wakil ketua DPRD Sintang, yang tersangkut sengkarut dana otda pada 2003.
Bekas politisi Golkar ini dieksekusi sekitar pukul 09.45 WIB. Sebenarnya, eksekusi terhadap K Sudarso itu rencananya akan dilaksanakan pada Jumat malam. Namun karena situasinya belum memungkinkan, akhirnya eksekusi baru bisa dilakukan pada esok paginya.
Tim eksekusi dari Kejari Sintang bersama Polres dan Kodim yang berjumlah 24 orang itu sejak Jumat malam telah memantau pergerakan Sudarso di rumahnya Jalan Akcaya I. Sayangnya, pada Jumat malam itu, pria yang kerap disapa Darso itu sama sekali tidak keluar rumah. Baru pada Sabtu (14/3) pagi, sekitar pukul 07.45 WIB, ia keluar dari rumahnya menggunakan mobil Toyota Fortuner dengan nomor kendaraan KB 2 KS.
Dia bersama supirnya pagi itu menuju kearah Sungai Durian. Di dalam perjalanan Sudarso sempat singah di CU Keling Kumang. Dari CU Keling Kumang, mobil yang ditumpanginya melaju menuju Sungai Durian. Sesampai di kantor cabang Adira, dia berhenti. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya lagi kearah Pasar Sungai Durian.
Namun baru sampai di depan Bank Panin, mobil yang ditumpangi Sudarso ini berbalik arah kembali menuju rumahnya. Sepertinya ia sama sekali tidak menyadari saat dibuntuti oleh tim eksekusi Kejari Sintang.
Tim eksekusi Kejari Sintang dengan menggunakan dua mobil Innova tersebut terus mengikuti mobil yang ditumpangi Sudarso. Sesampai di tikungan Lapangan Terbang Susilo, satu unit mobil milik tim eksekusi Kejari Sintang tersebut, mendahului mobil yang ditumpangi Sudarso.
Tepat di depan Kompi Bantuan, mobil Innova yang berada di depan mobil milik Sudarso itu berhenti mendadak. Melihat mobil di depannya berhenti, supir Sudarso juga menghentikan mobil yang dikendarainya itu.
Saat mobil Fortuner itu berhenti, datanglah satu unit mobil Livina dari arah yang berlawanan berhenti persis di samping mobil Sudarso.
Tidak lama kemudian, Kasi Intel Kejari Sintang, Rezkinil Jusar bersama dua orang stafnya dan beberapa anggota Polres Sintang meminta Sudarso keluar dari mobilnya.
"Selamat pagi pak, kami dari tim eksekusi Kejari Sintang, saya Rezkinil Kasi Intel akan mengeksekusi bapak," ujar Rezkinil pada K. Sudarso yang terlihat pasrah.
Sudarso yang tahu dirinya akan dieksekusi akhirnya tak berkutik saat digiring ke dalam salah satu mobil milik Kejari Sintang tersebut. Terpidana kasus korupsi dana Otda Sintang inipun akhirnya dimasukan ke Lapas Sintang.
Kepala Kejari Sintang saat dihubungi melalui telepon seluler terkesan sangat senang karena telah berhasil menuntaskan PR besarnya.
Dia pun terdengar beberapa kali tertawa saat menceritakan proses eksekusi terhadap Mikail Abeng.
Dikatakannya, eksekusi terhadap Abeng yang dilakukan pada Jumat kemarin itu memang sudah direncanakan dari dulu. Hanya saja selama ini pihaknya masih menunggu situasi yang tepat untuk melakukan eksekusi.
Kronologis Penangkapan Mikael Abeng dan K Sudarso
Minggu, 15 Maret 2015 19:16 WIB