Bandarlampung (Antara Kalbar) - Pendapatan pengrajin batu akik di Kota Bandarlampung meningkat pada awal bulan suci Ramadhan.
"Omzetnya lumayan besar pada bulan Ramadhan ini dibandingkan sebelumnya. Dalam satu hari bisa mengantongi Rp50 ribu," kata Jaya, perajin batu akik di Pasar Tengah Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan pada hari biasa hanya mampu mengasah tiga sampai lima batu akik dalam sehari, namun kini bisa mencapai delapan batu akik.
"Memasuki hari kedua sudah mulai ramai yang ingin mengasah batu, bahkan ada juga yang ingin membeli," kata dia.
Kebanyakan warga, lanjutnya, memilih menggosok batu, meskipun harus menunggunya cukup lama. Untuk satu kali menggosok batu dikenakan jasa Rp20 ribu, sedangkan jika ingin menambah gagang atau cincin, berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp100 ribu.
Hal senada juga disampaikan pengasah batu akik lainnya yang kebanjiran order, bahkan ada warga yang rela menunggu berjam-jam.
"Banyak warga yang ingin mengasah batu, kebanyakan dari mereka hanya ingin menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka," kata Feri pengasah batu akik di Wayhalim Bandarlampung.
Ia mengaku mengasah dan berjualan batu akik telah ditekuninya sejak lama.
Berdasarkan pantuan di sejumlah pasar batu akik di Kota Bandarlampung, menjelang sore warga telah memadati Pasar Tengah dan PKOR Way Halim yang menjadi pasar batu di Kota Tapis Berseri.
Sebagian warga datang untuk mengasah batu akik dan juga membeli batu akik yang telah diasah, harganya pun relatif murah untuk bahan batu akik atau yang belum dibentuk.