Sukadana (Antara Kalbar) - Warga transmigran UPT Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, mengeluhkan selama tujuh bulan semenjak penempatan tidak mendapat perhatian. Bahkan pupuk, alat pertanian dan pembinaan pengolahan lahanpun tak mereka dapatkan.
Seperti diutarakan warga transmigran di TR 4, Pujiono yang menyebutkan sejak ditempatkan di lokasi transmigran, mereka seperti dilepas tanpa ada pendampingan dari pembina petugas transmigrasi tak terkecuali kepala UPT.
"7 bulan ditempatkan hanya satu kali didatangi petugas, itupun harus dijemput ke dinas dulu," kata Pujiono, Rabu.
Ia mencontohkan dalam pengolahan lahan pertanian, dalam masa persiapan, apalagi perbedaan lahan antara daerah asal dan daerah tempatan, selayaknya ada pendampingan cara pengolahan lahan yang baik dan benar. Beberapa kali mencoba tanaman palawija dan sayur mayur selalu tidak dapat tumbuh subur selayaknya tanaman yang mereka ditanam sewaktu di daerah asal.
"Pernah dikasih bibit, tapi tak bisa subur karena selama ini tak ada pupuk bahkan kapur untuk menurunkan zat asam tak pernah diberikan, tanaman terkena hama kami bingung mau dibasmi pakai apa dan alat apa, karena sejak datang belum ada bantuan alat pertanian," terangnya.
Pujiono menambahkan, berbagai tanaman sudah diusahakan untuk ditanam, mulai dari loncang, cabai, gambas, jagung, ubi, tomat bahkan semangka pernah dicoba dikembangbiakkan namun semua bernasib sama, berbuah tanpa hasil yang baik.
"Pupuk tanaman terpaksa dikasih pupuk bakaran, mau pupuk beli mau beli dimana, menunggu bantuan tak kunjung datang, apakah pembina transmigran tidak memberi pendampingan dan solusi kepada kami yang ada disini," harapnya.
Diharapkan warga trans, sebelum jatah hidup (Jadup) habis, masyarakat transmigran dapat hidup mandiri dengan berbagai tanaman dan hasil bumi yang diusahakan.
Namun hal itu akan sulit terealisasi jika pembinaan dari Dinas Transmigran tak pernah ada, bantuan pupuk dan alat pertanian belum terealisasi sehingga tidak mengherankan jika warga transmigran ada yang pulang kampung atau bahkan datang ke dinas beramai-ramai meminta perhatian dari dinas.
Warga Trans Keluhkan Tanpa Pendampingan Sejak Penempatan
Rabu, 29 Juli 2015 16:41 WIB