Hangzhou (Antara Kalbar) - Topan Soudelor, yang ke-13 tahun ini, telah menewaskan 14 orang dan menyebabkan empat orang lagi hilang di Provinsi Zhejiang, Tiongkok Timur, menurut pengumuman pemerintah lokal pada Ahad (9/8).
Di Kota Wenzhou, yang paling parah diterjang topan, 12 orang tewas dan empat lagi hilang. Di kota tetangga Lishui, dua orang lagi tewas.
Korban antara lain tewas karena tersapu banjir atau terkubur di reruntuhan rumah atau longsoran tanah, kata otoritas pengendalian banjir provinsi.
Topan itu membawa hujan lebat ke kawasan tersebut dengan curah hujan mencapai 700 mm di beberapa daerah dalam dua setengah hari, rekor tertinggi dalam 120 tahun lebih.
Banjir merendam beberapa kota praja di kedua kota dengan ketinggian air sampai empat meter.
"Hujan turun tanpa henti pada Sabtu malam dan ketika kami bangun pagi ini, mobil yang diparkir di luar rumah kami hampir tenggelam," kata seorang warga yang disapa dengan nama Chen di daerah Pingyang, Wenzhou.
"Kami tidak pernah menduga hujan bisa sedemikian lebat," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Pada Minggu petang, topan telah berdampak pada 1,58 juta orang dan memaksa 188.400 mengungsi di Zhejiang.
Topan itu juga telah merobohkan 223 rumah, merusak 272 jalan dan 43.600 hektare lahan pertanian, menimbulkan kerugian ekonomi langsung sampai empat miliar yuan atau sekira 644 juta dolar AS.
Selain itu topan juga sempat memutuskan pasokan listrik ke 785.000 rumah namun 60 persen di antaranya sudah pulih kembali pada Minggu petang.
Pejabat provinsi sudah mengerahkan tim penyelamat ke daerah-daerah yang paling parah diterjang topan. Di Wenzhou saja, lebih dari 50.000 petugas penyelamat sudah dikerahkan untuk membantu penanganan pasca-bencana.
Pihak berwenang juga telah memperingatkan warga agar siaga menghadapi kemungkinan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor untuk menghindari korban jiwa lain.
Setelah menerjang Taiwan dan menewaskan enam orang, Topan Soudelor mendarat di Provinsi Fujian dan bergerak dari sana ke Provinsi Anhui, Jiangxi dan Zhejiang, yang bertetangga.
Provinsi Jiangsu dan Anhui telah menjalankan reaksi tanggap bencana tingkat-tiga untuk menghadapi topan dan hujan badai, mengikuti tindakan Provinsi Jiangxi. Lebih dari 10.000 orang di Provinsi Anhui sudah diungsikan.
Pemerintah di Jiangxi telah mengungsikan wisatawan dan untuk sementara menutup objek wisata utama guna menghindari dampak topan tersebut.
Topan Soudelor mendarat pukul 22.10 di daerah Putin di Provinsi Fujian. Sejauh ini, sebanyak 1,04 juta orang di Fujian telah jadi korban.
Di ibu kota provinsi Fuzhou, sebagian besar kota terendam, lebih dari 10.000 pohon tumbang dan lalu lintas kendaraan macet di jalan-jalan yang kebanjiran.
Total 163.200 orang dievakuasi ke pantai pada Sabtu malam menurut kantor pengendali banjir dan kekeringan provinsi.
Pasokan listrik ke lebih dari tiga juta rumah terdampak. Pada Minggu pagi pasokan listrik telah pulih kembali di 1,14 juta rumah setelah perbaikan menurut pembangkit listrik negara Fujian Electric Power Co., Ltd.
Tiga bandara di provinsi itu ditutup dan lebih dari 530 penerbangan dibatalkan. Enam jalur cepat ditutup dan 191 perjalanan kereta supercepat dibatalkan.
Saat topan bergerak ke timur Tiongkok, kantor pengendali banjir dan kekeringan Fujian menurunkan tingkat kedaruratan topan dari tiga menjadi dua.
Soudelor mendarat di Taiwan awal Sabtu dan menyebabkan enam orang tewas, empat orang hilang dan 102 orang terluka, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua. (Uu.C003)
14 Orang Tewas 4 Diantaranya Hilang Akibat Topan Soudelor
Senin, 10 Agustus 2015 11:20 WIB