Putussibau (Antara Kalbar) - Seminar Kanker Serviks dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional ke 22 tingkat Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan di Aula Setda Pemkab Kapuas Hulu, Senin.
Penjabat Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, Marius Marcellus Tj SH, MM menegaskan, acara tersebut diharapkan menjadi pemacu masyarakat dalam melaksanakan program KB secara konsisten untuk merencanakan kehidupan keluarga dengan lebih baik. "Harapan kami acara ini bukan hanya seremonial," kata Marcellus ketika membuka seminar.
Ditambahkannya, sosialisasi kesehatan reproduksi merupakan program BKKBN untuk merencanakan kelangsungan hidup ibu dan anak. "Di Indonesia, kanker alat reproduksi cukup tinggi. Dalam penanganan, masih banyak pasangan usia subur yang tidak mengetahui hal ini," ungkap dia.
Bupati meminta, agar petugas BKKBN menggerakan sosialisasi secara merata hingga ketingkat desa. "Ini sangat penting disosialisasi kepada masyarakat. Karena pengetahuan masyarakat terhadap bahaya kanker leher rahim dan kanker payudara sangat rendah, sedangkan sosialisasi dbelum terlaksana secara berjenjang," ujar Marcellus.
Ia mengaku, hingga saat ini, Pemkab Kapuas Hulu melalui BKKBN setempat sudah berhasil membina peserta KB sebanyak 8.960 akseptor. "Seminar ini merupakan simbol kepedulian pemerintah terhadap penyakit kanker mulut rahim," tambahnya.
Marcellus menekankan petugas untuk lebih giat lagi melakukan sosialisasi agar masyarakat memeriksakan diri melalui deteksi Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) yang sudah tersedia di beberapa Puskesmas di Kapuas Hulu.
"Selain itu dengan pelayanan KB IUD, lakukan pelayanan sesuai prosedur, diberi informasi selengkapnya tentang berbagai alat kontrasepsi yang tersedia melalui pelayanan konseling," paparnya.
Dikatakan Bupati, dalam memberi pelayanan kepada asektor, petugas KB diharapkan tidak bersifat memaksa "Namun diberi kebebasan asektor memilih alat kontrasepsi sesuai keinginannya. Berikan pelayanan yang cuma-cuma kepada daerah," katanya.
Untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan, Marcellus meminta supaya petugas menawarkan program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) "Dengan MKJP maka jumlah ibu yang mengandung tanpa direncanakan dapat diminimalisir. Mari kita sukseskan program KB dengan dua anak cukup," tandasnya.
Ditambahkan dr H. Harisson M Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu kanker seviks merupakan tumor ganas primer yang menyerang reproduksi wanita. "Merupakan pembunuh wanita nomor satu. Kanker leher rahim menyerang wanita usia 35 tahun, dengan aktivitas seksual tinggi dan sering berganti pasangan, pergantian antiseptik, wanita perokok, riwayat penyakit kelamin," bebernya.
Pencegahan kata Harisson bisa dilakukan dengan pemeriksaan deteksi dini ke Puskesmas yang sudah memiliki alat IVA, seperti Puskesmas Kecamatan Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Kecamatan Bunut dan Kecamatan Badau. Pemeriksaan tidak rumit. "Itu penting untuk deteksi dini kanker rahim," ucap Kadiskes.