Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah akan memperkuat satuan tugas (satgas) operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui udara dengan menambah jumlah pesawat "water bombing".
"Satgas udara akan diperkuat dengan pesawat pengebom air mengingat kondisi cuaca kering sehingga karhutla berpotensi makin meningkat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan, penggunaan pesawat pengebom air akan difokuskan di wilayah di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua atau daerah lain yang terbakar besar.
"BNPB diminta menghitung berapa keseluruhan pesawat sejenis Bombardier, Be-200 dan Air Tractor untuk water bombing," katanya.
Jika perlu, kata dia, ditambah masing-masing jenis pesawat itu sebanyak lima unit.
"Water bombing bisa dikombinasikan dengan bahan kimia," katanya.
Pemerintah Indonesia, tambah dia, akan menghubungi Rusia, Kanada, Australia dan juga negara lainnya yang memiliki jenis pesawat tersebut.
Sementara itu, operasi udara, darat, penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi terus dilakukan oleh pemerintah.
Sebanyak 4.543 personil TNI dari Jakarta telah dikirim ke Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan guna memperkuat satuan wilayah di sana.
"Mengingat TNI sudah bekerja selama satu bulan, maka perlu diganti dengan personil baru. Pada hari ini, 1.059 personil TNI yang melakukan penanganan karhutla di Sumsel ditarik dikembalikan ke kesatuan masing-masing," katanya.
Kemudian, tambah dia, pada hari Kamis ini 1.000 personil pengganti telah tiba di Palembang.
Pemerintah Perkuat Satgas Udara Untuk Padamkan Kebakaran
Kamis, 22 Oktober 2015 16:22 WIB