Jakarta (Antara Kalbar) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pembangunan jalur kereta di Provinsi Kalimantan Timur oleh investasi perusahaan asal Rusia dinilai bermanfaat antara lain agar pulau tersebut tidak terisolasi.
"(Pembangunan jalur kereta) agar Kalimantan tidak terisolasi," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Menurut Jusuf Kalla, pembangunan kereta itu juga akan mengakibatkan harga sejumlah komoditas seperti batubara dan sawit bisa lebih bagus.
Wapres juga mengemukakan bahwa perusahaan asal Rusia juga dinilai mampu untuk melaksanakan hal tersebut seperti halnya dari perusahaan dari negara-negara lainnnya.
Pembangunan kereta di Kalimantan tersebut juga dinilai sejalan dengan fokus dari pemerintah yang ingin mengembangkan infrastruktur di berbagai daerah di Tanah Air.
Sebagaimana diwartakan, proyek rel Kereta Api Borneo atau jalur kereta yang ada di Kalimantan dengan nilai investasi hingga sekitar Rp72 triliun dijadwalkan bakal mulai beroperasi di Kalimantan Timur pada 2020.
"Hari ini ada kepastian jadwal untuk peresmian Kereta Api Borneo," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.
Menurut Gubernur Kaltim, kereta di Kalimantan yang akan dibangun selama lima tahun itu akan diperuntukkan baik untuk penumpang maupun angkutan barang.
Sebagai angkutan barang, ujar dia, maka jalur kereta api tersebut juga bakal bisa digunakan untuk mengangkut sejumlah komoditas seperti batubara, hasil migas, hingga CPO ("crude palm oil"/minyak kelapa sawit).
Dia juga mengungkapkan, proyek bernilai investasi Rp72 triliun itu merupakan hasil investasi dari perusahaan kereta asal Rusia.
Sedangkan jalur kereta yang rencananya bakal dilaksanakan "groundbreaking" (pemancangan tiang pertama) pada 17 November oleh Presiden Joko Widodo itu diperkirakan bakal memiliki rel sepanjang ratusan kilometer.
Sebelumnya, pembangunan rel kereta api untuk angkutan sumber daya alam di Provinsi Kalimantan Timur segera dimulai yang dipusatkan di Kabupaten Kutai Barat sebagai titik awal.
"Kami sudah menyusun jadwal untuk 'ground breaking' (peletakkan batu pertama) pembangunan rel kereta api pada 17 November 2015 di Kutai Barat," ujar Head of Regional Corporate Affair PT Kereta Api Borneo, M Yadi Sabianoor, di Samarinda, Kamis (15/10).
Acara peletakkan batu pertama merupakan permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyarankan pembangunan rel kereta api untuk rute Balikpapan-Kutai Barat dan Muara Wahau-Maloy segera dimulai.
(M040/E.S. Syafei)