Putussibau (Antara Kalbar) – Jembatan perbatasan antara Desa Mojan dan Desa Pemawan Kecamatan Boyan Tanjung, Jumat (20/11) ambruk, karena tidak mampu menahan beban tronton yang membawa alat berat.
Kejadian tersebut membuat arus transportasi jalur lintas selatan menuju Putussibau terhenti. "Trontonnya masuk kedalam anak sungai. Jembatan tersebut memang darurat yang dibuat pemerintah, karena yang lama telah dibongkar untuk dibangun baru,†ungkap Sudarso, Camat Boyan Tanjung dihubungi, Jumat.
Sudarso menyebutkan, panjang jembatan tersebut mencapai delapan meter. Ia yakin dalam waktu dekat akan diperbaiki oleh pihak perusahaan di Kecamatan Boyan Tanjung, karena jembatan itu merupakan jalur utama di lintas selatan.
“Kalau tidak salah tronton yang lewat jembatan tersebut milik salah satu perusahaan disana juga,†tutur dia. Dampak terputusnya jembatan di Boyan juga pada membuat mobil ekspedisi yang membawa barang dari Pontianak-Putussibau tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Salah satunya Akuang, mengaku persediaan Sembako ditokonya sudah berkurang, karena ekspedisi yang mengangkut barang belum bisa sampai ke Putussibau. “Biasanya, pagi jam lima subuh sudah sampai, tapi hingga sekarang belum juga,†katanya.
Akuang khawatir, jika terputusnya akses penghubung dari Pontianak menuju Putussibau berlangsung lama, maka akan berpengaruh dengan harga barang. “Pastinya barang dipasar akan naik, karena barang sulit didapat,†ungkapnya.
Jembatan di Boyan Tanjung Ambruk Karena Tronton
Sabtu, 21 November 2015 1:26 WIB