Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat, TTA Nyarong menyatakan pemerintah provinsi Kalimantan Barat telah menganggarkan dana untuk penanganan bencana pada APBD 2016 sebesar Rp8 miliar.
"Untuk dana penanganan bencana di Kalbar tahun 2016 yang telah disahkan dalam APBD hanya Rp8 miliar. Dana ini boleh dikatakan paling kecil dibanding provinsi lainnya," kata Nyarong di Pontianak, Kamis.
Dia mencontohkan, untuk anggaran penanganan bencana di Kalteng sebesar Rp15 miliar, Kalsel Rp20 miliar, Kaltim Rp20 miliar, dan Kaltara Rp20 miliar.
Namun, lanjutnya, meski dengan dana yang kecil, pihaknya tetap berkomitmen untuk tetap bekerja dengan baik.
"Hal ini terbukti saat menangani bencana asap yang melanda Kalbar beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat, luas lahan dan hutan yang terbakar di Kalbar cukup parah," tuturnya.
Tetapi dengan kerja keras, bencana tersebut bisa diatasi oleh pihaknya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalbar ini menuturkan pihaknya telah melakukan evaluasi penanganan bencana asap pada 30 November lalu.
Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah pusat, luas lahan dan hutan di Kalbar yang terbakar sekitar 160 ribu hektar. Dari jumlah tersebut terdapat lahan gambut seluas 70 ribu hektar.
"Sisanya non-gambut sekitar 90 ribu hektar. Artinya memang ada hutan gambut yang terbakar," kata Nyarong.
Ia menuturkan luas lahan dan hutan yang terbakar di Kalbar hampir sama dengan Provinsi Jambi dan Riau. Tetapi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kalbar jauh lebih baik.
"Hutan dan lahan yang terbakar ini bisa terkendali. Lahan yang dipadamkan sedikitnya 800 hektar," katanya.
Dia juga menambahkan, pihaknya akan terus mewaspadai bencana asap yang kemungkinan masih terjadi pada tahun depan.
Untuk melakukan hal itu, pihaknya meminta kepada pemerintah agar bisa menyiapkan anggaran yang cukup untuk menanganinya.
"Kami meminta kepada pusat untuk merealisasikan dana untuk kelompok masyarakat pemadam api, begitu pula peralatannya seperti baju anti-api, topi, dan lainnya. Manggala Agni telah melatih 300 orang dari TNI untuk membantu memadamkan api," katanya.
(KR-RDO/N005)