Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Polres Melawi memediasi dua tim pemenangan seiring salah paham yang terjadi saat kampanye akbar pada Rabu (2/12).
Mediasi dihadiri oleh kedua tim pemenangan, Dandim 1205 Sintang, KPU, Panwas, serta tokoh masyarakat di Mapolres Melawi, Kamis (3/12). Menurut Kapolres Melawi AKBP Cornelis M Simanjuntak, pilkada Melawi harus berjalan aman tanpa dicederai adanya konflik, baik yang kecil maupun apapun bentuknya.
Ia meminta semua pihak untuk menyadari hal itu. Ia pun mengimbau masa kampanye yang tinggal 3 hari lagi serta sepekan lagi masa pemungutan suara dan berlanjut dengan rekapitulasi suara, maka seluruh pasangan calon agar masing-masing bisa menahan diri dan mengontrol emosi individu sehingga pelaksanaan pilkada bisa berjalan aman dan lancar.
"Tidak perlu memberikan yel-yel yang kontra produktif. Tidak perlu menyampaikan statemen yang bersifat black campaign. Karena ini semua akan menyulut emosi dan amarah tim kontestan masing-masing," katanya.
Dilanjutkannya, bahwa semua tim pemenangan dan pendukung punya tali persaudaraan sebagai warga Melawi. Semuanya juga punya misi untuk membangun Kabupaten Melawi maka siapapun yang menjadi pemenang itu adalah pilihan masyarakat.
“Masyarakat sekarang sudah cerdas, sudah pintar untuk menentukan mana yang terbaik untuk pilihannya,†katanya.
Cornelis mengatakan, penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Panwas termasuk aparat kepolisian harus bersikap netral. Dari adanya kasus ini, pihaknya mencoba menengahi melalui mediasi kepada kedua tim pemenangan dan kedepan jangan sampai terulang kembali kejadian tersebut.
"Ketua tim pemenangan harus bisa mengendalikan pendukungnya masing-masing," harapnya.
Kapolres juga menegaskan bahwa polisi tidak pernah memberikan pelayanan lebih kepada salah satu calon, atau menekan salah satu paslon. "Saya selalu berupaya bertindak netral. Kalau ada nuansa keberpihakan, tolong kami diberi tahu. Isu ini sifatnya lebih subyektif,"katanya.
Sementara dari perwakilan pasangan nomor urut satu, Ketua Tim Pemenangan Panji-Dadi Kluisen mengatakan sejatinya tak pernah ada persoalan selama masa kampanye antara peserta.
"Saat kampanye di kecamatan atau di kampung tidak ada persoalan. Hanya kemarin pelaksanaan kampanye tidak berjalan aman mungkin karena ada penyusup. Bahkan ada yang membawa senjata tajam," paparnya.
Kluisen pun meminta dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, sehingga jelas siapa pelaku sebenarnya. Jangan sampai ada saling lempar persoalan. Dalam pertemuan itu Kluisen juga meminta agar masing-masing pihak bisa menahan diri.
"Panwas juga kami minta jangan hanya menunggu laporan. Karena kan ada Panwas di setiap kecamatan dan desa, harusnya setiap kegiatan diikuti. Jangan sampai sudah berkelahi, atau salah zona kampanye baru dibilang salah. Kami juga siap saling mengingatkan dan siap ditegur," katanya.
Sementara itu, mewakili tim pemenangan paslon nomor urut 2, Ridwan Saidi mengungkapkan pihaknya sudah melaporkan gesekan antar pendukung saat kampanye akbar Firman-John ke Panwaslih Melawi. "Biar nanti Panwas menentukan siapa yang salah dan benar," katanya.
Ridwan pun menyatakan, gesekan tersebut sebenarnya tak diharapkan terjadi. Karena kalau terjadi konflik tentu akan merugikan masyarakat dan justru tak memberikan manfaat bagi kedua pasangan.
"Kami juga tak menghendaki hal tersebut terjadi. Hanya untung kemarin bisa sedikit diredam dan kawan-kawan juga tidak mudah terpancing. Hanya kami berharap ini bisa ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian," katanya.