Pontianak (Antara Kalbar) - Kasi Pemasaran dan Distribusi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan, turunnya harga bahan bakar minyak (BBM), ternyata tidak mempengaruhi harga sembako di kota itu, karena beberapa komoditas cenderung mengalami kenaikan harga.
"Turunnya harga BBM sepertinya masih belum mempengaruhi penurunan harga komoditas di beberapa pasar tradisional yang ada di kota Singkawang. Malahan, turunnya harga BBM justru disambut dengan kenaikan beberapa komoditas," kata Helmi di Singkawang, Rabu.
Dia mengungkapkan, beberapa harga sembako yang mengalami kenaikan seperti telur ayam. Dimana pada minggu sebelumnya, masih sekitar Rp23 ribu per Kilogram, namun saat ini, berdasarkan hasil pemantauan pihaknya harga telur naik menjadi Rp24 ribu per Kilogram.
Menurut pengakuan p edagang, katanya, kenaikan harga telur disebabkan stoknya berkurang. Sementara bawang merah, katanya, masih dijual dengan harga tetap tinggi atau masih sama dengan minggu sebelumnya, yakni dijual dengan harga Rp38 ribu per kilogram.
Masih tingginya harga bawang merah tersebut, menurut pedagang lebih disebabkan libur panjang, sehingga pedagang tidak menyetoknya. Namun tidak lama lagi, stok akan bertambah karena distributor akan mulai mengirim bawang merah ke Singkawang.
"Kita tunggu saja, satu minggu setelah penurunan harga BBM. Pengaruh atau tidaknya akan secara jelas diketahui," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Hendryan meminta kepada pengusaha di kota itu bisa menurunkan harga-harga komoditas di pasaran, sehubungan dengan turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pusat.
Meski angkanya kecil, dia menilai, turunnya harga BBM harus juga diikuti penurunan harga-harga komoditas di pasaran. Karena, memiliki efek domino yang cukup besar terhadap penentuan harga di pasaran.
Disperindag Singkawang : Harga Sembako Naik
Kamis, 7 Januari 2016 10:11 WIB