Sekadau ( Anatara Kalbar ) - Sedikitnya 11 pelajar SMAN 2 Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir mengalami kesurupan massal, Senin (11/1) lalu.
"Peristiwa tersebut terjadi begitu saja saat jam pelajaran hendak dimulai. Kontan kegiatan belajar mengajar hari itu menjadi terganggu," kata guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMAN 2 Seberang Kapuas, Sutimbang N saat ditemui di gedung SMAN 2.
Para guru dan siswa lainnya sibuk memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kerasukan. Beberapa warga juga ikut membantu menangani siswa yang meronta-ronta akibat tubuhnya dirasuki makhluk halus.
"Kejadiannya Senin pagi, saat pelajaran mau dimulai. Ada 11 siswi yang kerasukan, semuanya wanita, mulai kelas X, XI dan XII," ujar dia.
Dia melanjutkan, pihak sekolah dibantu warga memberikan pertolongan sebisanya sebelum akhirnya meminta bantuan dari orang yang mengerti tentang hal-hal bersifat gaib. Bukan kali ini saja siswa-siswi SMAN 2 mengalami kerasukan makhluk halus. Kejadian serupa sudah berlangsung sejak hari Jum’at (8/1) pekan lalu. Setelahnya, hampir setiap hari saat jam sekolah ada siswa yang dirasuki makhluk halus. Puncaknya terjadi hari Senin kemarin.
"Sebelumnya tidak pernah terjadi hal-hal semacam itu di lingkungan SMAN 2 Seberang Kapuas. Peristiwa itu mulai menjadi 'agenda' harian di SMAN 2 setelah beberapa waktu lalu ada sejumlah siswa yang mengikuti kegiatan kemah pramuka yang diadakan di SMPN 5 Madya. Kemah pramuka itu sendiri bukan diadakan oleh SMAN 2, melainkan oleh pihak lain," tuturnya.
Dia memaparkan, dalam perkemahan itu sendiri, beberapa peserta juga sempat mengalami kerasukan, termasuk diantaranya siswa SMAN 2 yang ikut dalam kegiatan itu. Akhirnya peristiwa kerasukan pun merembet ke SMAN 2 saat para siswa kembali masuk sekolah.
"Sejak saat itulah mulai sering terjadi hingga puncaknya hari Senin kemarin yang paling banyak. Para siswa yang mengalami kesurupan pun diberikan kebijakan untuk beristirahat di rumah selama tiga hari. Sementara ini, pihak sekolah mengambil upaya dengan menggunakan jasa orang pintar," tutupnya.
Sementara itu Jasmin salah satu Cenayang yang terlibat dalam "pemagaran" sekolah itu menuturkan, berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini. Karena kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu, apalagi tidak lama lagi menjelang ujian nasional.
Sejak hari Senin hingga Selasa kemarin, dilakukan ritual “pemagaran†di lingkungan SMAN 2 Seberang Kapuas. Ritual itu dimaksudkan agar makhluk halus tidak lagi mengganggu aktivitas di sekolah.
"Dari hasil komunikasi dengan siswa yang kersukan kemarin, ada dua yang besar, satu rajanya dan satu ratunya. Para makhluk halus tersebut sempat meminta tumbal berupa manusia. Namun, tentu saja permintaan tersebut tidak akan dipenuhi. Tidak mungkin mengorbankan nyawa manusia untuk makhluk halus, tetap harus dilawan. Ini kami berupaya memagari lingkungan disini, mudah-mudahan mereka tidak bisa mengganggu lagi di sekolah," ucap Jasmin.
Sementara, Kabid Dikmen Dinas Dikpora Kabupaten Sekadau, Empani mengungkapkan jika dinas mendukung upaya apapun yang akan dilakukan untuk memulihkan kembli aktivitas belajar mengajar di SMAN 2 Seberang Kapuas.
"Apapun yang akan dilakukan disana, selama untuk kepentingan semua pihak dan tidak menyalahi norma-norma setempat, kami tetap mendukung. Itu hak prerogatif sekolah dan perlu masukan dari orangtua murid juga. Bagaimana caranya lah supaya normal kembali," terangnya dikonfirmasi secara terpisah.
Belasan Siswa Sekadau Kesurupan
Rabu, 13 Januari 2016 9:26 WIB