Sanggau (Antara Kalbar) - Warga peduli perbatasan meresmikan "Gapura Pancasila" yang berada di perbatasan Indonesia - Malaysia di Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis.
Gapura tersebut berada di Dusun Segumun, yang merupakan salah satu dusun yang berbatasan darat langsung dengan Desa Mongkos (Serawak) Malaysia.
"Warga memberi nama gapura tersebut `Gapura Pancasila` karena ada burung garuda di tengah gapura perbatasan itu," kata Camat Sekayam, Niriu, ketika meresmikan gapura tersebut.
Ia sendiri mengaku bangga melihat kepedulian masyarakat perbatasan yang tergabung di dalam organisasi kemasyarakatan yang peduli dengan perbatasan, dan secara swadaya membangun gapura untuk mempercantik perbatasan.
"Sekarang gapura sudah dibangun, jangan dirusak atau dicoret-coret, alangkah baik dijaga dan dirawat. Karena ini merupakan sebagai penanda pintu perbatasan di Desa Lubuk Sabuk," ucapnya, berharap.
Menurut dia, warga yang tinggal di perbatasan sudah tentu bangga memiliki Gapura Pancasila itu. Karena selama ini perbatasan Indonesia - Malaysia di desa Lubuk Sabuk hanya ditandai dengan sebuah portal usang.
Tetapi sekarang ada pintu gerbang dan portal yang sudah diperbarui.
Warga di Desa Lubuk Sabuk khususnya di Dusun Segumun, selama ini berinteraksi ke Malaysia untuk menjual hasil bumi dan membeli sembako. Tetapi terkait semangat nasionalisme, tidak diragukan lagi karena daerah mereka merupakan basis pada masa konfrontasi, tidak sedikit tokoh masyarakatnya ikut berjuang.
Kades Lubuk Sabuk, Jamin menuturkan infrastruktur di desanya masih perlu ditingkatkan terutama akses jalan darat. Sementara ini sudah dilakukan pelebaran jalan oleh pemerintah diharapkan bisa segera dilakukan pengerasan karena jika musim hujan sangat kerepotan untuk mengakses kota kecamatan.
Ketua Masyarakat Peduli Perbatasan, Yohanes Penga mengatakan, sudah lama pihaknya merencanakan membuat gapura itu, karena belum memiliki dana yang cukup makanya tahun 2016 baru terealisasi.
"Itu semua dikerjakan secara swadaya bersama masyarakat dan TNI," tuturnya.
Selain meresmikan gapura di Dusun Segumun, juga dilakukan kegiatan pengobatan gratis kepada warga di pedalaman perbatasan yang kurang mendapatkan pelayanan kesehatan, ungkap Yohanes Penga.
Dia mengakui warga perbatasan Indonesia - Malaysia masih minim tersentuh pelayanan kesehatan. Namun, beruntung ada Pos TNI yang siap memberikan pelayanan kesehatan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya.
(N005/C004)