Tayan Hilir (Antara Kalbar) - Hingga kini, sarana air bersih yang diidamkan warga Dusun Piasak, Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau belum dipenuhi manajemen PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA), sebuah perusahaan pengolahan bahan tambang bauksit yang beroperasi di wilayah tersebut.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat setempat, Endang Supriyatna permintaan warga akan sarana air bersih itu, bukan tanpa sebab. Hal itu dipicu karena air sungai Kapuas yang digunakan warga kerap kali tercemar limbah pabrik tersebut, yang mengandung costic soda.
"Kalau tak salah saya pada bulan Maret tahun 2015 lalu, kolam water pool penampung limbah pabrik itu pernah jebol. Warga juga sempat diberikan air galon, kemudian waktu kita ramai-ramai mendatangi kantor perusahaan itu, dijanjikan lah untuk dibangun sarana air bersih. Namun, hingga sekarang belum juga dibangun-bangun," ungkapnya.
Endang menilai, perusahaan hanya berencana saja, buktinya semula akan dibangun dengan sistem sumor bor. Namun dengan berbagai alasan rencana itu gagal direalisasikan.
Lantas, ada lagi rencana dengan sistem pipanisasi, juga gagal direalisasikan. Kemudian, dengan sistem PDAM juga hingga sekarang tidak ada realisasinya.
"Saya pernah bertanya ke manajemen PT ICA, jawaban mereka PT Antam yang bangun. Kemudian saya tanya ke PT Antam dijawab mereka sama saja, mau ICA atau Antam. Banyak pola yang direncanakan, tapi hingga sekarang belum direalisasikan sama sekali," paparnya.
Dibeberkan, limbah pabrik itu yang berbahaya, bukan hanya yang ada di kolam penampung saja. Namun, limbah padat berupa material sisa pencucian dan bauksit yang gagal diolah, hanya dihamparkan di alam terbuka, itu juga cukup berbahaya.
"Pas terkena hujan, maka costik soda yang masih melekat di material itu dan ikut air mengalir ke sungai kemudian hanyut. Jadi bukan hanya limbah di kolam penampungan saja, yang berbahaya," bebernya.
Endang menceritakan, anaknya sempat terkena gatal-gatal sekitar dua pekan lalu. Saat itu bertepatan dengan hujan deras mengguyur wilayah setempat. "Sempat saya bawa ke mantri anak saya itu, terkena gatal-gatal. Memang begitu jika musim penghujan di wilayah ini," timpalnya.
Untuk itu tambah Endang, dirinya mewakili warga Dusun Piasak mengharapkan keseriusan perusahaan, terkait rencana untuk membangun saran air bersih tersebut.
"Sekarang kita meminta keseriusan perusahaan, untuk membangun sarana air bersih itu. Dalam waktu dekat ini, kami akan mendatangi perusahaan lagi, jika tak ada ujung pangkalnya rencana tersebut," pungkasnya.
Kepala Desa Pedalaman, Sunarto membenarkan, jika hingga sekarang belum ada realisasi dari janji perusahaan untuk membangun sarana air bersih tersebut.
"Masih sebatas rencana, hingga sekarang belum ada action nya. Kita juga berharap perusahaan memperhatikan dengan serius mengenai sarana air bersih itu," ujarnya.
Upaya konfirmasi gagal dilaksanakan, karena tak berhasil menghubungi pimpinan manajemen perusahaan tersebut.