Pontianak (Antara Kalbar) - Panitia terpadu seleksi penerimaan calon anggota Polri tahun 2016, di lingkungan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Rabu, diambil sumpahnya agar benar-benar menjalankan amanah dan tidak melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Selain menandatangani pakta integritas, para panitia seleksi terpadu juga melaksanakan sumpah di depan pejabat Polda Kalbar," kata Pejabat sementara Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Badarudin di Pontianak.
Ia menjelaskan, kegiatan itu sebagai tekad dan komitmen untuk menjaga diri, organisasi, bangsa, eksistensi kesatuan Polda Kalbar dan Polri.
"Revolusi mental tidak hanya didengung-dengungkan tapi juga harus dilaksanakan, karena para panitia inilah yang paling berperan dalam proses rekruitmen anggota Polri, sehingga bisa mencari generasi Polri yang benar-benar profesional," katanya.
Hal itu, bisa terlaksana jika dalam proses awal, seperti dalam proses rekruitmen anggota Polri betul-betul harus dipilih dan didapat anggota Polri yang berkualitas. Sehingga tanggung jawab pertama proses regenerasi Polri ditangan panitia, katanya.
Menurut dia, ketika panitia salah memilih, maka dampaknya akan sangat besar dan lama. Sehingga revolusi mental anggota Polri dapat didukung dengan proses rekruitmen yang baik dan benar.
"Panitia memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan masa depan Polri kedepan, sehingga jangan hanya berpikir sesaat saja, tapi pikirkan jauh untuk masa depan Polri di masa datang," ujar Badarudin.
Apapun bentuk pelanggaran dan bagaimanapun caranya, pelanggaran atau penyimpangan tidak boleh terjadi di Polda Kalbar. "Jika masih ada yang menyimpang, cepat atau lambat pasti akan ketahuan dan harus siap menerima resiko sesuai dengan pakta integritas yang telah ditandatangani," katanya.
Apalagi, menurut dia, tanggung jawab panitia bukan hanya kepada kapolda saja, tapi sumpah tersebut adalah janji panitia kepada Tuhan YME, jika tidak ditepati maka akan menjadi bara api bagi panitia di akhirat kelak. Karena Allah maha besar, melihat, mengetahui, dan maha mendengar. Tidak ada agama manapun yang mengajarkan umatnya untuk berbuat tidak baik.
Panitia diberikan amanah dan tanggung jawab yang berat, namun panitia harus tetap memegang amanah tersebut, katanya.