Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengajak masyarakat di Kalbar untuk menambung di Bank Pembangunan Daerah Bank Kalbar.
"Menabung lah di Bank Kalbar. Begitu juga mau kredit atau bentuk lainnya gunakan Bank milik pemrov ini," kata gubernur, Rabu.
Ia yang merupakan penerima penghargaan Top Pembina BUMD mengatakan dengan mempercayakan segala kegiatan keuangan baik deposito atau kredit di Bank Kalbar, masyarakat turut andil dalam pembangunan di Kalbar.
"Saham Bank Kalbar dari uang pemerintah Kalbar. Setiap tahun kita untung. Untung itu kan kita kembalikan kepada masyarakat dalam pembangunan," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat Kalbar untuk bersama-sama membesarkan Kalbar agar manfaat yang diberikan Bank Kalbar untuk masyarakat akan jauh lebih besar lagi.
"Tugas kita sekarang yang membesarkan Bank Kalbar. Besar kecilnya bank itu tergantung dari masyarakat juga. Berbagai upaya yang dilakukan Bank Kalbar jika tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat maka bank akan sulit berkembang," katanya.
Di tahun 2016 Bank Kalbar kembali meraih penghargaan dengan predikat sebagai Top BUMD 2016. Atas prestasi diraih, Bank Kalbar telah menunjukan sebagai satu di antara Bank Pembanunan Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah yang mampu tumbuh dan terbaik dibandingkan bank lainnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalbar Sudirman HMY menjelaskan bahwa kinerja keuangan Bank Kalbar di tahun buku 2015 yang meliputi aset tumbuh 16,22 persen di atas rata-rata aset BPD seluruh Indonesia yang berada di angka 7,94 persen.
"Dana pihak ketiga kita juga tumbuh 16,59 persendi atas rata-rata yang berada di angka 6,14 persen,"katanya.
Ditambahkan Sudirman untuk penyaluran kredit juga ikut tumbuh 10,70 persen di atas rata-rata penyaluran kredit BPD seluruh Indonesia yang berada di angka 9,06 persen.
"Ditinjau dari rasio keuangan, kinerja Bank Kalbar masih unggul dibandingkan rata-rata kinerja BPD lainnya. Untuk NPL gross misalnya, Bank Kalbar masih berada di angka 0,56 persen. Sedangkan rata-rata BPD lainya sudah berada di angka 3,67 persen," kata dia.
(U.KR-DDI/Y008)