Pontianak (Antara Kalbar) - Kondisi Madrasah Ibtidaiyah swasta (MIS) Nurul Islam yang terletak di dusun Simpati Desa Serumpun, Kabupaten Sambas, kondisinya sangat memprihatinkan.
"Sekolah ini dibangun pada tahun 1977 dan pembangunan sekolah dimulai dengan swadaya masyarakat," ujar Kepala Sekolah MIS Nurul Islam, Rokim Wahid saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Rokim menjelakan bangunan sekolah yang menampung 66 siswa tersebut hanya memiliki tiga ruang kelas yang disekat-sekat untuk ruang siswa belajar menjadi lima ruang belajar.
Kondisi sekolah, menurut Rokim, sangat memprihatinkan dengan sejumlah bagian lantai bolong lantaran lantai masih menggunakan lantai papan,
"Akibat lantai yang banyak lubang setiap hari tersebut setiap hari ada anak-anak yang terperosok," katanya.
Rokib menambahkan begitu juga dengan atap dari sekolah tersebut juga sudah bocor.
"Kami pihak sekolah sangat berharap ada bantuan dari pihak lain untuk membantu sekolah kami," ucap Rokim.
Dikatakannya untuk operasional sekolah seperti untuk membeli kertas dan ATK, menggunakan dan bantuan operasional sekolah (BOS).
"Dana BOS hanya untuk operasional. Sementara gedung sekolah tidak dapat menggunakan dana tersebut," kata Rokim.
Menurut Rokim pada tahun 2016 ini Desa Serumpun akan mengalokasikan dana desa untuk membangun MIS Nurul Islam. Akan tetapi terbentur aturan yang tidak memperbolehkan dana tersebut untuk membangun sekolah.
"Kami sangat kecewa karena dana desa tidak dapat digunakan untuk membangun sekolah," ucapnya.
Rokim kembali mengungkapkan jika pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan untuk membangun sekolah kepada Kementerian Agama Kabupaten Sambas.
"Namun dari Kemenag mengatakan jika masalah tersebut merupakan wewenang dari Kemenag pusat. Jika hal itu merupakan urusan Kemenag pusat kami sudah tidak tahu lagi harus minta bantuan kemana. Padahal minat orangtua menyekolahkan anak mereka di MIS Nurul Islam cukup tinggi. Hanya saja kendala yang kami hadapi adalah bangunan gedung sekolah yang masih belum memadai. Kami berharap kepada bupati baru ini dapat membantu permasalahan yang kami hadapi," kata dia.***3***
(U.KR-DDI/E001)