Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional, di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, 23 - 27 Agustus 2016.
"Saya bangga bisa hadir dalam acara ini, sehingga bisa menyapa calon-salon cendikiawan mendatang. Dan saya juga mendukung secara penuh agar KSM Nasional ini terus dilaksanakan setiap tahun," kata Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya pada pembukaan KSM Nasional di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini Indonesia sedang memasuki persaingan bebas MEA dan global, sehingga tidak boleh bangga dengan kekayaan alam saja, sehingga harus didukung SDM (sumber daya manusia) yang memadai.
"Melalui kompetisi ini, saya berpesan dan berharap, agar penyelanggaraan KSM dapat mendorong generasi yang ilmuan, menguasai iptek, beriman dan bertaqwa secara berimbang dan profesional," katanya.
Lukman berharap dengan penyelanggaraan KSM ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan madrasah, sehingga bisa menjadi ilmuan, ulama, politisi dan lainnya dan harus jujur dan mau bekerja keras.
"Selain itu, madrasah juga bisa menjadi benteng pertahanan, sehingga generasi sekarang tidak terlibat narkoba, miras, seks bebas dan perilaku menyimpang lainnya. Sehingga bisa benteng ketahanan NKRI dan keislaman," ujarnya.
Ia menambahkan, penyelenggaraan KSM Nasional hendaknya juga tidak hanya dijadikan ajang perkenalan dan pertemuan saja, tetapi sebagai ajang silaturahim untuk saling tukar pikiran dan pengalaman antarprovinsi, untuk masa depan Indonesia lebih baik lagi.
Gubernur Kalbar, Cornelis mengucapkan terima kasihnya, karena Kalbar telah dipercaya menjadi tuan rumah pada Kompetisi Sains Madrasah Nasional tahun 2016.
"Di Kalbar masyarakatnya bisa hidup rukun dan damai, meskipun berbeda agama dan budaya. Semoga dengan diselenggarakannya KSM Nasional ini, maka generasi penerus Indonesia semakin cerdas dan tentunya juga bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kalbar, Syahrul Yadi mengatakan Kompetisi Sains Madrasah Nasional diikuti sekitar 1.200 peserta. Ramainya peserta karena diikuti seluruh pelajar setingkat Madrasah Ibtidayah, Tsanawiyah, Aliyah serta Madrasah Insan Cendikiawan se-Indonesia.
Cabang yang dilombakan di antaranya Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk tingkat Madrasah Ibtidayah. Kemudian untuk tingkat Tsanawiyah, Aliyah dan MAN Cendikia cabang lombanya, Matematika, Fisika dan Biologi, dan semua cabang lomba dipusatkan di Hotel Kapuas Pallace.
Menurut Syahrul, ajang itu menunjukkan jika pengetahuan sekolah yang dibawah Kemenag tidak hanya soal agama tapi juga sains. Karena itu, dari ajang ini menjadi kontribusi kementerian agama dalam dunia sains dan teknologi.
"Selama ini yang terlihat hanya soal agama, tapi sains dan teknologi juga penting. Makanya acara ini diselenggarakan," kata dia.
(A057/T013)