Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya menyampaikan akan menambah penyertaan modal di Bank Kalbar guna memperkuat kelembagaan perbankan milik pemerintah daerah tersebut.
"Pemprov akan kembali melakukan penambahan penyertaan modal untuk BPD Kalbar yang akan kita lakukan setelah Raperda penyertaan modal untuk Bank Kalbar tersebut disetujui dan disahkan menjadi perda," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, Bank Kalbar merupakan salah satu kelengkapan otonomi daerah yang berfungsi sebagai sarana pengembangan ekonomi daerah sekaligus sumber PAD bagi Kalbar.
"Dalam lima tahun terakhir Bank Kalbar mampu memberikan bagi hasil yang cukup tinggi kepada Pemprov Kalbar, dimana pada tahun 2011, dari jumlah setoran modal sebesar Rp181,3 miliar lebih dividen yang didapat sebesar Rp47 miliar lebih," tuturnya.
Kemudian, pada tahun 2012, Pemprov Kalbar menyetorkan penyertaan modal sebesar Rp226 miliar dengan dividen sebesar Rp54 miliar lebih. Pada tahun 2013, jumlah setoran sebesar Rp281 miliar lebih dengan dividen sebesar Rp62 miliar lebih.
Tahun 2014 jumlah setoran modal sebesar Rp336 miliar lebih dan mendapatkan bagi hasil sebesar Rp65 miliar lebih.
"Lalu pada tahun 2015 lalu, kita kembali memberikan penyertaan modal kepada Bank Kalbar sebesar Rp381 miliar lebih dan mendapatkan deviden seebsar Rp69 miliar lebih," katanya.
Demikian dengan kredit yang disalurkan Bank Kalbar dari tahun ke tahun juga semakin meningkat, dengan peningkatan setiap tahunnya sebesar 15 persen.
Dari data yang ada, lanjutnya, dapat dilihat bahwa penyertaan modal yang diberikan pemerintah kepada Bank Kalbar berbanding lurus dengan jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat.
"Hal ini menunjukkan semakin besar jumlah penyertaan modal yang diberikan kepada Bank Kalbar, maka akan semakin kuat kemampuan Bank Kalbar dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat pelaku usaha. Harapan akhir yang akan dicapai adalah iklim usaha di Kalbar bisa semakin tumbuh dan bisa menambah kas daerah," katanya.
Christiandy mengakui, saat ini Pemprov Kalbar memang mengalami defisit anggaran. Namun ia menegaskan, hal itu tidak mengurangi komitmen pemda untuk menambah penyertaan modal kepada Bank Kalbar karena itu sudah menjadi bentuk kebijakan yang harus dilakukan sebagai bentuk investasi saham yang tepat, aman dan menguntungkan.
"Kita juga telah melakukan kajian pada rencana bisnis yang diajukan Bank Kalbar kepada Pemprov Kalbar, dimana berdasarkan bisnis plant tersebut dapat diketahui dalam kurun waktu 2016 sampai 2018 total investasi yang didapat Pemprov Kalbar dari bank tersebut sebesar Rp240 miliar," tuturnya.