Jakarta (Antara Kalbar) - Bank Indonesia (BI) berharap media di daerah bisa menjadi komunikator yang dapat menyampaikan kebijakan yang dikeluarkan BI kepada masyarakat agar kondisi ekonomi dapat dikendalikan.
"BI untuk pertama kalinya mengadakan diskusi dan pelatihan kepada rekan-rekan media dari luar Jakarta. Kami ingin rekan-rekan memahami kebijakan dari BI, instrumennya, karena media adalah komunikator dari kebijakan BI," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, di Jakarta, Senin.
Maksudnya, kebijakan itu untuk mempengaruhi kondisi ekonomi yang perlu dikendalikan. "Karenanya kami harus bisa mengkomunikasikan hal itu ke masyarakat melalui media," sambungnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Temu Wartawan Daerah Bank Indonesia.
Ia memandang peran media sangat penting agar masyarakat bisa memahami maksud dari setiap kebijakan yang dikeluarkan BI. "Kalau media kurang paham, maka penyampaian tentang kebijakan BI ke masyarakat menjadi tidak tepat," katanya.
BI, katanya, memiliki kepentingan untuk memastikan stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga, tidak terlalu kuat dan juga tidak terlalu lemah.
"Kebijakan BI bisa dibagi tiga, terkait dengan moneter, sistem pembayaran dan makro prudensial (stabilitas sistem keuangan)," ujar Mirza.
Acara itu diikuti 220 wartawan daerah dari berbagai Provinsi di kawasan Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, yang mengikuti kegiatan Temu Wartawan Daerah Bank Indonesia periode kedua.