"Sebagai prajurit TNI, sangat dilarang untuk terlibat dalam politik praktis," kata Darody di Singkawang, Senin.
Menurutnya, TNI tidak boleh memihak salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Karena, TNI adalah politik negara.
"Sehingga TNI harus bersikap netral. Jadi siapapun yang terpilih nantinya, maka itulah pemimpin yang terbaik untuk rakyat," tuturnya.
Seandainya ada prajurit yang terlibat dalam politik praktis, maka dia tak segan-segan memberikan tindakan.
"Jika memang ditemukan, maka kita tak segan-segan memberikan tindakan," katanya
Dirinya juga menyatakan siap mendukung pihak kepolisian, apabila dibutuhkan selama melakukan pengamanan pada masa Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang 2017.
"Dengan segala kekuatan yang dimiliki saat ini, kami siap melakukan pengamanan, apabila dibutuhkan polisi di masa-masa Pilwako," Darody.
Secara terpisah, Kapolres Singkawang, AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengajak semua pasangan calon yang akan bertarung pada pilwako Singkawang 2017 untuk mengedepankan keharmonisan dan tetap menjaga kondusifitas di kota itu.
"Saya minta kepada para pasangan calon yang akan maju untuk bisa mengedepankan politik yang mendidik untuk masyarakat dengan tidak memasukkan unsur sara yang dapat mengganggu kondusifitas di Singkawang," kata Sandi.
Sandi berharap, Pilkada yang digelar nanti dapat menghasilkan seorang pemimpin sesuai keinginan masyarakat, dan bisa membawa perubahan Kota Singkawang yang lebih berkualitas.
Namun hal itu, tentulah harus didukung semua pihak, baik pemerintah daerah, KPU sebagai penyelenggara, para bakal calon pemimpin dan masyarakat Singkawang sendiri.
"Kami dari kepolisian, siap mendukung untuk melakukan pengamanan-pengamanan sehingga pelaksanaan Pilkada nanti bisa berjalan dengan aman, lancar dan kondusif," katanya.
(KR-RDO/N005)