Pontianak (Antara Kalbar) - PLN Wilayah Ketapang saat ini tengah melakukan optimalisasi layanan kepada masyarakat melalui program yang dicanangkan PLN Wilayah Kalimantan Barat yakni melalui program "agressive marketing".
"Untuk mengejar target penjualan serta mengoptimalkan daya yang tersedia dan melayani pertumbuhan ekonomi serta kebutuhan masyarakat maka PLN Area Ketapang Rayon Kota menjemput calon pelanggan," kata Manajer Area Ketapang, Sumarsono saat dihubungi di Ketapang, Kalbar, Selasa.
Sumarno mengatakan optimalisasi layanan dalam hal peningkatan jumlah pelanggan selaras dengan kondisi daya di daerah tersebut sudah surplus.
"Semula daerah kami dalam hal daya minim. Namun ketika surplus seperti ini maka daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal dalam hal peningkatan jumlah pelanggan atau layanan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa setelah sekian tahun pasokan kelistrikan yang terpusat di PLTD Sukaharja yang menyuplai listrik di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara mengalami defisit daya sehingga terjadi pemadaman listrik setiap waktu beban puncak jam 17.00-23.00 WIB.
"Namun kondisi saat unit sistem Sukaharja kembali lagi sudah sehat dan surplus dengan masuknya PLTU Ketapang 2x10 MW sehingga menambah daya mampu sistem sebesar 35 MW dengan total beban puncak tertinggi 31,5 MW," katanya.
Program "agressive marketing" dilakukan menurutnya seperti bekerjasama dengan Gerai Layanan Listrik (Gelis) yang ada di Ketapang dengan membuka stand layanan Pasang Baru dan Perubahan Daya di lapangan sepak bola Tanjungpura.
"Selain di lapangan bola Tanjungpura ini kami juga membuka stand layanan di beberapa lokasi lainnya yakni di Pasar Haji Sani dan Pasar Payak Kumang. Di stand ini kami menyediakan berbagai macam souvenir cantik sebagai hadiah kepada calon pelanggan PLN," ujarnya.
Ia berharap dengan program yang ada masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, baik untuk permohonan Pasang Baru, Perubahan Daya maupun informasi seputar PLN lainnya.
(KR-DDI/F003)
PLN Ketapang Optimalkan Pelayanan Melalui "Agressive Marketing"
Selasa, 15 November 2016 21:08 WIB