Sambas (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mencatat hingga saat ini terdapat 98 kasus Hiv Aids di daerahnya dan hal ini telah menjadi perhatian serius pemerintah daerah agar kasus yang ada bisa ditekan dan tidak menyebar.
Wakil Bupati Sambas Hairiah menjelaskan merebaknya kasus Hiv Aids di Bumi Sambas diakibatkan oleh banyak faktor di antaranya penularan dari jarum suntik dan hubungan seks dengan Orang Dengan Hiv Aids (Odha) yang tidak aman.
"Selain itu bisa jadi anak dari ibu yang merupakan Odha, berganti-ganti pasangan, perilaku seks menyimpang dan banyak penyebab lainnya," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Hairiah memaparkan berbagai upaya dilakukan Pemdab Sambas guna menekan tingginya angka Hiv Aids di daerah tersebut di antaranya dengan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah Hiv Aids.
"Kami mensosialisasikan terhadap wilayah yang rentan Hiv Aids. Selanjutnya kita juga menyasar remaja, komunitas,kelompok lewat Komisi Penanggulangan Aids Indonesia Daerah Sambas," kata dia.
Ia menambahkan selain sosialisasi, Pemda Sambas juga menjalin kerjasama dengan Daerah Kabupaten atau Kota lainnya agar angka Hiv Aids tidak bertambah.
"Kami juga menjalin kerja sama dengan daerah lain, misalnya Kota singkawang untuk rumah sakit Voluntary Counceling and Testing yakni layanan konseling dan tes Hiv Aids," kata dia.
Ia berharap dan menghimbau masyarakat warga Sambas menggunakan momen Hari Aids Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember ini sebagai sarana penyadaran.
"Harapan saya kepada masyarakat Sambas untuk dapat menjadikan peringatan hari Aids ini sebagai penyadaran untuk dapat mengenal cara-cara penularan Hiv Aids dan menjauhuinya,"ajaknya.
Hairiah juga meminta masyarakat kabupaten Sambas untuk tidak mengucilkan orang terkena Hiv Aids dan harus sebaliknya menguatkan mereka untuk terus semangat menjalani hidup dengan baik.